Berita

Catatan LSI Agar Konvensi Demokrat Dongkrak Elektabilitas

JUMAT, 21 JUNI 2013 | 02:01 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Konvensi yang akan digelar Partai Demokrat dinilai tidak akan bisa memperbaiki citra dan elektabilitas partai yang tengah terpuruk akibat kasus korupsi.

"Siapa tokoh yang ikut konvensi, itulah yang mempengaruhi. Makanya proses seleksi konvensi jadi kunci tentang persepsi publik," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia (LSI), Dodi Ambardi, dalam diskusi bertajuk "Siapa yang Ikut Konvensi Partai Demokrat" di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (20/6).

Dodi mengatakan publik akan menilai apakah konvensi Demokrat abal-abal atau tidak bisa dipercaya dari peserta yang ikut dan menang konvensi. Bila kandidatnya tidak kredibel maka konvensi akan membuat citra dan elektabilitas Demokrat tambah hancur.


Kriteria personal, misalnya tingkat integritas atau kapabilitas, tutur dia, perlu digabungkan dengan karakter leadership calon. Capres hasil konvensi haruslah figur yang tidak hanya mengutamakan karakter, tapi juga kemampuan mengidentifikasi problem yang ada, punya solusi sekaligus bisa mengatasinya.

"Kunci lainnya, bagaimana konvensi bsa menseleksi tokoh berdasarkan kualitas. Kalau akal-akalan akan membuka kejelekan sendiri," kata Dodi.

Lebih lanjut dia mengatakan, figur Susilo Bambang Yudhoyono masih punya pengaruh kuat di publik. Terbukti 50 persen lebih publik menganggap kinerja pemerintahan SBY baik. Supaya endorsement SBY terhadap calon tidak sia-sia, konvensi perlu menghasilkan capres yang memiliki popularitas tinggi dan kualitas personal yang baik.

Menurut dia percuma saja kalau konvensi hanya menghasilkan kandidat capres berdasarkan popularitas semata, tapi kualitas personalnya tidak bagus. Percuma juga kalau kualitasnya bagus tapi tidak dikenal publik.

"Ada banyak tokoh alternatif. Kualitas mereka bagus tapi publik belum mengenalnya. Kalau mereka ikut tentu bagus buat konvesi dan Partai Demokrat," demikian Dodi.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya