Berita

ilustrasi/ist

Politik

Demokrat Nilai PKS Tidak Punya Budaya Malu

SELASA, 18 JUNI 2013 | 13:43 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Dalam politik harusnya ada budaya malu dan budaya menjaga atau menjunjung tinggi kehormatan.

Namun, Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin tidak melihat budaya itu ada dalam Partai Keadilan Sejahtera. Demikian disampaikan Didi kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (18/6).

"PKS rupanya lebih mementingkan mengejar popularitas dan mengejar kepentingan politik sesaat," ujar Didi.


Pernyataan ini menanggapi sikap PKS yang jelas-jelas berseberangan dengan partai koalisi pemerintah. PKS menolak RUU APBN-P 2013 atau kenaikan harga BBM. Sementara, Demokrat, Golkar, PAN, PPP dan PKB serentak menyepakati.

Menurut Didi, budaya malu sudah tidak ada pada PKS yang sudah jelas-jelas melanggar Code of Conduct Koalisi.

"Kami serahkan sepenuhnya pada rakyat untuk menilai PKS yang cari selamat dengan cara meninggalkan koalisi demi mengalihkan dugaan persoalan-persoalan hukum yang menjerat kader-kader utama mereka," terang Didi.

Sehubungan soal PKS ini ungkap Didi, tentu seluruh pimpinan partai yang tergabung dalam Setgab mengetahui yang terbaik apa yang harus disikapi atau sanksi apa yang harus dijatuhkan terhadap sikap PKS yang memainkan politik dua kaki dan lari dari tanggungjawab.

Sebagaimana telah melanggar Code of Conduct. Menurut anggota Komisi III DPR itu, yang terbaik tentunya kesadaran PKS sendiri, karena memang sudah tidak sejalan sehubungan sikap mayoritas setgab tentang pengalihan subsidi kepada sektor yang lebih bermanfaat bagi rakyat banyak

Maka mutlak PKS harus mundur secara ksatria dan tarik semua menteri di kabinet. Janganlah menunggu seolah-olah teraniaya, lalu berharap belas kasihan publik untuk bisa dongkrak elektabilitas mereka

Apabila itu yang ada dalam pikiran PKS, menurut Didi hal itu tidak elok dengan hanya mau ikut kebijakan yang enak-enak saja.

"Sementara kebijakan yang tidak popular dan tidak enak, tidak mau ikut menanggung resiko," demikian Didi. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya