Berita

Pemuda Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Polisi

SELASA, 18 JUNI 2013 | 08:13 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam mengamankan demonstrasi yang dilakukan anggota masyarakat dan mahasiswa tidak dapat dibenarkan. Apapun alasannya. Kekerasan yang dilakukan aparat keamanan itu hanya akan menambah kebencian rakyat dan memperlebar persoalan.

Demikian disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Daulay kepada redaksi pagi ini (Selasa, 18/6).

Menurut Saleh, keberatan rakyat yang disampaikan dalam bentuk demonstrasi adalah bagian dari hak konstitusi. Sudah semestinya pula, aparat keamanan selain mengamankan demonstrasi ikut membantu agar suara dan aspirasi demonstran didengarkan.


"Polisi harus netral. Kalaupun ada suara lantang bernada emosional, tentu itu tidaklah ditujukan kepada aparat kepolisian," ujarnya.

"Kalau suara lantang itu ditanggapi berlebihan, bisa saja emosi para pendemo malah justru berbalik arah kepada aparat yang ada di lapangan," sambung Saleh.

Saleh juga mengingatkan pihak keamanan agar tidak hanya sibuk mengurus demonstrasi warga dan mahasiswa, melainkan juga mengawasi benar-benar agar tidak ada pihak yang menimbun BBM.

"Seperti biasanya, dalam setiap keputusan kenaikan harga BBM, selalu saja ada pihak yang mencari keuntungan di dalam kesempitan. Tindakan para penimbun BBM jauh lebih berbahaya dan merugikan dibandingkan aksi-aksi demonstrasi yang ada," demikian Saleh. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya