Seluruh elemen rakyat diserukan untuk tetap berjuang bersama menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Persetujuan 388 anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Golkar, PAN, PKB dan PPP terhadap RAPBN-P 2013 yang mencabut subsidi BBM bukanlah akhir segala perjuangan.
"Perjuangan belum selesai. Saya mengajak seluruh elemen rakyat tetap berjuang bersama," tulis politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka dalam pesan singkat yang diterima redaksi, Senin (17/6) malam.
Rieke mengingatkan kenaikan BBM sebesar Rp 1500 per liternya berarti harga BBM naik 30 persen. Sementara jika naik Rp 2000 maka naik 40 persen. Untuk itu, katanya, perjuangan perlu terus dilakukan untuk menuntut kenaikkan upah buruh dan pekerja sebesar 30-40 persen, turunkan harga-harga kebutuhan pokok dan transportasi, serta tangkap dan adili siapa pun yang terlibat dalam "mafia BBM."
Selain itu Rieke juga mengingatkan agar mahasiswa, buruh dan elemen lainnya tidak melupakan triliunan rupiah uang rakyat yang digunakan pemerintah SBY tahun 2012 tanpa persetujuan DPR.
"Kembalikan uang rakyat yang digunakan pemerintah SBY tahun 2012 tanpa melalui mekanisme APBN dan persetujuan DPR seperti disebut dalam laporan BPK RI 11 Juni 2013 di Paripurna DPR. Antara lain Rp 38,18 triliun bayar keanggotaan IMF, Rp 1,6 triliun operasional SKKMigas, Rp 340 triliun penerimaan dari keuntungan sektor hulu migas," demikian Rieke, anggota DPR RI Fraksi PDIP A-339.
[dem]