Berita

presidem sby

SBY Naif Sudah Gembar-gembor Mengganti Kapolri

MINGGU, 16 JUNI 2013 | 02:54 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Isu dan desakan pergantian Kapolri makin menghangat seiring akan berlangsungnya Hari Bhayangkara 2013. Ind Police Watch (IPW) melihat ada sejumlah keanehan di balik mencuatnya isu tersebut.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, pergantian yang harus dihadapi Polri dalam waktu dekat adalah pergantian Wakapolri Nanan Sukarna yang akan pensiun Juli 2013, bukan pergantian Timur Pradopo yang masa pensiunnya masih Februari 2014. Artinya, Polri harus mempersiapkan calon Wakapolri lebih dulu baru kemudian mempersiapkan calon Kapolri.

"Kalau pun akan ada pergantian Kapolri diperkirakan di akhir 2013," kata dia kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (16/6).


Neta mengatakan sangat naif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah gembar gembor akan mengganti Kapolri padahal eksekusi pergantiannya masih lama. Hal itu sama artinya Presiden sudah menghancurkan moralitas kerja, wibawa, dan psikologis Kapolri.

"Bukan mustahil Kapolri diremehkan bawahannya sampai penggantian terjadi. Padahal selama ini, rencana pergantian baru diumumkan presiden beberapa saat menjelang pelaksanaan mutasi, sehingga moralitas kerja Kapolri tetap terjaga," ungkap Neta.

Dari isu yang beredar ada banyak nama yang masuk bursa calon Kapolri. Namun IPW berharap Polri memfokuskan diri terlebih dahulu pada pergantian Wakapolri hingga mampu menempatkan perwira terbaiknya di sana. Setelah itu baru memproses pergantian Kapolri.

Desakan pergantian Kapolri, Neta menilai, sepertinya berkaitan dengan manuver mafia proyek. Sebab sampai saat ini ada tiga proyek besar yang belum disetujui Kapolri sehingga mafia proyek tidak bisa mengeruk keuntungan, yakni proyek police backborn 2 senilai Rp 1,2 triliun, proyek Jarkom senilai 39 juta dolar AS, dan proyek pemanfaatan optimalisasi untuk penguatan sarana prasarana Polri (POUPSP) 2013 senilai Rp 1,8 triliun.

"Desakan penggantian Kapolri telah dipolitisasi pihak-pihak tertentu yang sudah tidak sabar ingin menjadi Kapolri," kata Neta menganalisa.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya