Berita

sudi silalahi/ist

Politik

Istana: PKS Tidak Etis dan Tidak Elok

KAMIS, 13 JUNI 2013 | 14:40 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Istana menilai Partai Keadilan Sejahtera bersikap tidak etis dan amat tidak elok.

Hal itu disampaikan Mensesneg Sudi Silalahi saat menjawab pertanyaan wartawan, sesaat sebelum Presiden SBY bertolak ke Bali, di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis siang (13/6).

Jelas Sudi, Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin pernah menyatakan setuju kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kalau sekarang tiba-tiba menolak, makanya Sudi menilai partai dakwah tidak etis tidak elok.


"Tidak etis dan tidak elok mengomentari hal ini, apalagi dilakukan partai politik yang ikut dalam koalisi. Kita serahkan saja kepada rakyat untuk menilainya," ujar Sudi Silalahi seperti dikutip dari laman presidenri.go.id.

Sudi menegaskan, bukan kapasitas dirinya untuk menanggapi apakah PKS akan dikeluarkan dari koalisi atau tidak. Namun jauh sebelumnya, ia pernah mendampingi SBY menerima Hilmi AMinuddin didampingi Salim Segaf Al Jufri (Mensos), sikap mereka kata Sudi mendukung pengurangan subsidi.

"Tapi tiba-tiba seperti ini kita juga tidak tahu," terangnya sambil menambahkan, hingga kini status PKS masih belum ada perubahan di setgab koalisi.

Sudi juga menegaskan, bahwa keputusan pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi adalah yang paling baik dan untuk menyelamatkan perekononian bangsa. Presiden kata dia pun sudan beberapa kali mengatakan kalau ada pilihan yang lebih bagus dari itu menaikan harga BBM, tidak mungkin SBY akan menaikan harga BBM.

"Dan saya kira semua sudah sangat paham akan hal ini," ungkapnya.

Terakhir Sudi menjelaskan, kebijakan mengurangi subsidi BBM untuk kepentingan yang lebih besar, yakni bangsa dan rakyat. Ia mengajak masyarakat menelaah siapa yang selama ini menikmati BBM bersubsidi.

"Yang punya mobil banyak dan mewah kan itu yang lebih menikmati subsidi. Itu ingin kita alihkan kepada rakyat miskin dan yang lebih memerlukan," demikian Sudi. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya