Berita

Politik

Jaksa Agung Ditagih Pengusutan Tuntas Korupsi di Balik Pembelian MA-60

SELASA, 11 JUNI 2013 | 12:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pemerintah perlu mengevaluasi penggunaan pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis MA-60 buatan China. Pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis MA-60 Registrasi PK-MZO dengan nomor penerbangan MZ 6517, mengalami kecelakaan di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin pagi (Senin, 10/6). Seluruh penumpang dinyatakan selamat dari insiden tersebut.

Tercatat bahwa pesawat jenis ini sudah tiga kali mengalami kecelakaan selama penerbangan di Indonesia, termasuk kecelakaan yang kemarin. Pada 19 Desember 2011 pesawat Merpati MA-60 ini juga mengalami musibah dan pada 7 Mei 2011 jatuh dan hancur di laut 500 m dari Bandara Kaimana Papua Barat yang menewaskan semua awak dan penumpangnya sebanyak 26 orang. Kecelakaan demi kecelakaan itu memunculkan lagi kontroversi pembelian 15 pesawat MA-60 itu, yang salah satunya pernah ditolak keras mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

"Kementerian Perhubungan sudah seharusnya melakukan evaluasi agar kecelakaan-kecelakaan yang menakutkan seperti ini jangan terulang. Kasus pembelian pesawat buatan China ini sebenarnya juga bermasalah karena diduga sarat korupsi," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, beberapa saat lalu (Selasa, 11/6).


Menurut dia, Komisi III DPR pernah mempertanyakan dugaan korupsi dalam pembelian pesawat ini kepada Jaksa Agung. Kejaksaan Agung pun sudah menyikapinya dengan penyelidikan dan memeriksa oknum-oknum yang diduga terlibat, termasuk seorang pengusaha swasta yang menjadi makelarnya, yang memiliki hubungan sangat dekat dengan seorang Menteri Kabinet SBY-Boediono.

Dari catatan redaksi, nama Adi Harsono, suami dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, pernah mencuat karena disebut-sebut berbagai kalangan terlibat sebagai broker (makelar) pembelian pesawat MA60 yang bermasalah. Kabar itu terdengar tak lama setelah kecelakaan MA-60 di Teluk Kaimana, Papua, 7 Mei 2011. Mari Elka yang kala itu masih Menteri Perdagangan, meminta masyarakat bersabar untuk mendapatkan informasi terkait penyebab jatuhnya pesawat.

Martin menerangkan, waktu itu Jaksa Agung menjanjikan akan mengumumkan hasil pengusutannya ke Komisi III.

"Tapi sampai sekarang belum pernah diungkap hasil pengusutan kasus dugaan korupsi, yang berupa penggelembungan harga itu, ke Komisi III atau ke publik," terang politisi asal Sumatera Utara ini.

Dalam menyikapi terulangnya lagi kasus kecelakaan pesawat buatan China ini, ia merasa wajar bila meminta lagi Jaksa Agung memberi penjelasan tuntas hasil pengusutan korupsinya.

"Sebab, bukan tak mungkin ada kaitannya pembelian pesawat tersebut yang diduga sarat kongkalikong dengan harga yang sangat mahal, dengan kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi dengan pesawat MA-60 ini," tandasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya