Berita

Politik

Anas Urbaningrum: Saya Bersimpati, Antasari Azhar Dizalimi

SENIN, 10 JUNI 2013 | 11:42 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menguatkan dugaan bahwa mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, mendapat ketikdakadilan dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, almarhum Nasruddin Zulkarnaen.

Tersangka kasus korupsi Hambalang itu bersimpati atas kasus hukum yang menimpa Antasari Azhar.

"Saya diminta bersaksi oleh Pak Antasari di PN Jakarta Selatan. Saya memang bersedia untuk bersaksi alasannya saya bersimpati dengan Pak Antasari yang sedang mencari keadilan," ujarnya kepada wartawan sebelum memberi kesaksian persidangan pra peradilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/6).


Anas juga mengaku sebagai orang yang mengikuti proses persidangan Antasari dari awal dan melihat banyak hal yang menunjukkan kejanggalan.

"Kalau saya ikuti proses persidangannya, ada hal-hal yang menunjukan bahwa Pak Antasari mendapatkan kezaliman," jelasnya lagi.

"Secara teknis saya tidak pas untuk menjelaskan, tapi itu yang saya nilai itu yang saya rasakan," tambah Anas.

Sidang praperadilan Antasari Azhar terkait ketidakjelasan penanganan kasus pesan singkat (SMS) gelap terhadap bos Putra Rajawali Banjaran, almarhum Nasruddin Zulkarnaen. Sikap itu bisa mendiskreditkan Polri sebagai lembaga hukum yang tidak profesional atau melecehkan pengadilan.

Beberapa waktu lalu tim kuasa hukum Antasari Azhar mendaftarkan praperadilan atas penghentian penyidikan itu ke Pengadilan Negeri Jaksel. Permohonan pemeriksaan praperadilan ini karena Polri tidak melakukan rangkaian penyelidikan dan atau penyidikan terhadap laporan kubu Antasari yang bernomor TBL/345/VIII/2011/BARESKRIM tanggal 25 Agustus 2011 terhadap laporan Kepolisian No Pol : LP/555/VIII/2011/BARESKRIM. Laporan dengan tuduhan Pasal 35 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Pihak Antasari tegaskan, perkara yang mereka laporkan itu masih gelap. Bila polisi bisa mengungkap fakta-fakta sebenarnya di balik SMS gelap tersebut, seperti soal identitas pengirim, maka Antasari mempunyai bukti baru untuk mengajukan Peninjauan Kembali atas perkaranya.

SMS yang dipersoalkan Antasari itu berbunyi "Maaf mas masalah ini yang tahu kita berdua, kalau sampai terblow up tahu konsekuensinya". Pengirim SMS tersebut masih belum jelas. SMS dikirim ke almarhum Nasrudin pada awal Februari 2009 sebelum ia terbunuh. Antasari membantah pernah mengirim SMS tersebut. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya