Berita

Politik

Jenis Kelamin PKS Tidak Jelas

MINGGU, 09 JUNI 2013 | 20:25 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sebagai partai pendukung pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) wajib mendukung rencana kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Penolakan atas kebijakan tersebut menunjukkan ketidakjelasan sikap dan posisi politik PKS.

"Jenis kelamin politik PKS tidak jelas," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu, Minggu (9/6).

Menurut dia, PKS harus keluar dari koalisi karena koalisi dimaksudkan untuk mendukung pemerintah dalam meloloskan kebijakan di parlemen.


"PKS harus segera menarik tiga menterinya dari kabinet. Itu baru jelas dan kelihatan ada prinsip," imbuh dia.

Lebih lanjut Boni menambahkan, Partai Demokrat harus berani melepas PKS dari koalisi. Sikap politik PKS  yang tidak sejalan karena tidak mendukung kebijakan pemerintah cukup jadi alasan bintang mercy bersikap tegas.

Namun dia melihat PKS dan Demokrat saling sandera sehingga disatu sisi Demokrat tak berani melepas PKS, di sisi lain PKS tetap berada di koalisi sekalipun mereka selalu bersikap beda.

"PKS disandra Demokrat terkait kasus-kasus hukum, Demokrat juga disandra terkait kasus besar yang berpotensi meng-kpk-kan elitenya. Kalau tidak saling sandra, tidak mungkin diantara keduanya tidak ada yang tegas," demikian Boni. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya