Berita

sri mulyani/ist

Politik

CENTURYGATE

Mantan Ketua Banggar: Tidak Benar Sri Mulyani Keluar Kabinet karena Golkar

SABTU, 08 JUNI 2013 | 10:44 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Golkar menyangkal kembali rumor lama yang masih diungkit-ungkit oleh sejumlah pihak. Golkar menegaskan, tidak pernah menyusun langkah politik untuk mengeluarkan Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan yang kini Direktur Bank Dunia, dari kabinet SBY-Boediono.

Hal itu ditegaskan lagi oleh politisi senior Partai Golkar, yang juga Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan (XI) DPR, Harry Azhar Azis. Dia membantah ucapan salah seorang pengamat politik dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (8/6) yang menbahas naik turun suhu koalisi pemerintahan SBY.

"Saat saya masih ketua badan anggaran, kasus Century sudah selesai di DPR. Dan memang di dalam keputusan DPR soal kasus Century itu diduga Sri Mulyani dan Boediono yang berperan," katanya.


Waktu Harry menjabat ketua badan anggaran DPR, Sri Mulyani diputuskan terlibat Century. Saat itu juga, Sri Mulyani sebagai menteri keuangan yang ditugaskan SBY membawa RAPBN-P 2010. DPR bisa saja memboikot semua orang yang dianggap bermasalah secara hukum, termasuk Sri Mulyani dan Boediono.

"Saya tanya ketum saya (Aburizal Bakrie), ini bagaimana. Apa kita tolak Sri Mulyani atau diwakili Bappenas? Tetapi saya menerima perintah bahwa Sri Mulyani tetap sebagai Menkeu. Ini perintah kepada saya. Jadi tidak benar Sri Mulyani keluar kabinet karena Partai Golkar," tegasnya.

Sri Mulyani dan Aburizal Bakrie adalah dua tokoh yang sempat diberitakan berseteru. Namun, keduanya bermasalah secara politik dan hukum. Sri Mulyani terkait kejahatan keuangan negara dalam kasus Bank Century, sementara Aburizal sangat identik dengan kasus semburan lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo.

Dalam sebuah wawancara dengan harian The Wall Street Journal, Sri Mulyani, menyampaikan ada niat buruk terhadap dirinya terkait dukungan penuh Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie kepada Panitia Angket Century yang diketuai politisi Golkar Idrus Marham.

Sedangkan, Sri Mulyani menilai ada unsur balas dendam terkait berbagai kebijakannya yang dianggap merugikan perusahaan Aburizal. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya