Konvensi partai Demokrat meski belum jelas konsep dan mekanismenya, namun pada satu sisi menunjukkan kecenderungannya sebagai magnet politik yang kuat. Tokoh-tokoh muda dan bukan jadul mulai menunjukkan keseriusannya untuk mengikuti kompetisi. Ada Dahlan Iskan, Gita Wirjawan dan belakangan Anies Baswedan.
"Jelas ini merupakan sinyal positif bahwa konvensi akan mendapatkan apresiasi positif. Namun hal tersebut harus juga memiliki implikasi membaiknya elektabilitas Demokrat pada pemilu 2014," kata analis politik dari POINT Indonesia, Karel Susetyo, kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (5/6).
Dikatakan dia, komite konvensi Demokrat harus membuat pra syarat yang ketat bagi para calon peserta konvensi. Setidaknya pertama, para calon harus menunjukkan integritasnya dengan tidak terlibat, terindikasi atau ditetapkan sebagai tersangka korupsi.
Kedua, harus sudah teruji kapasitas dan kapabilitasnya dalam memegang jabatan publik. Jangan kemudian baru pernah menjabat sebagai ketua umum ormas lalu merasa pantas menjadi capres. Ketiga, memiliki basis sosial yang jelas dan mempunyai rekam jejak perjuangan kerakyatan yang panjang. Dan terakhir, batasan usia belum masuk kategori lansia. Jangan konvensi malah menjadi ajang reuni para pensiunan atau purnawirawan sepuh.
Dengan prasyarat ini, menurut Karel, akan menghasilkan konvensi yang berkualitas dan enak ditonton. Selain tentunya konvensi menjadi pertarungan ide, gagasan dan pengalaman dari para tokoh untuk memperjuangkan amanat penderitaan rakyat.
"Jelas tokoh yang tak memiliki rekam jejak perjuangan kerakyatan tak akan mampu memiliki roh kerakyatan pula. Dan kalau baru sekarang mau "merakyat", maka sebenarnya itu adalah pencitraan semu. Ini harus diteliti secara jeli oleh komite konvensi," demikian Karel.
[dem]