Berita

kakau/ist

Politik

PKS: Pemerintah Jangan Bangga Dulu Keberhasilan Hilirisasi Kakao

RABU, 05 JUNI 2013 | 15:14 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pemerintah diingatkan agar tidak terlena dengan keberhasilan hilirisasi kakao. Keberhasilan hilirisasi harus dijaga agar bisa dirasakan dalam jangka panjang.

Demikian disampaikan anggota Komisi IV DPR RI, Habib Nabiel Almusawa seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rakyat Merdeka Online, Rabu, (5/6).

"Pemberian ijin investasi untuk industri hilir hendaknya memperhatikan pula ketersediaan bahan baku. Bila industri yang ada sudah seimbang dengan suplai bahan baku, maka jangan dulu dikeluarkan ijin lagi untuk industri baru," kata Nabiel.


Menuerut Nabiel, hal ini perlu disampaikan karena industri hilir kakao tumbuh dengan cepat sementara produksi kakao cenderung stagnan bahkan menurun karena pengurangan luas lahan dari 1,5 juta ha menjadi 1,2 juta ha di tahun 2012.

Penerapan bea keluar menjadi pendorong utama pertumbuhan industri pengolah kakao. Pemerintah mulai menerapkan kebijakan tersebut pada April 2010.  Sejak itu, kapasitas industri dalam dua tahun terakhir sudah naik 30-40 persen.  Peningkatan itu berasal dari investasi baru, perluasan usaha, dan industri lama yang hidup kembali.

"Ijin untuk industri baru bisa dibuka kembali bila sang investor sanggup menjamin pengadaan bahan bakunya di luar sumber-sumber yang sudah ada. Caranya, bisa dengan membangun kebun sendiri atau menjalin kemitraan dengan para petani lain," ujar politisi PKS itu.

Sambung Nabiel, pengaturan ini penting agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat diantara industri hilir tersebut untuk menghindari terjadinya rebutan bahan baku, dan ia meminta jangan biarkan industri-industri saling mematikan.

"Bila industri mati, maka akan ada pengangguran yang berimplikasi pada bertambahnya orang miskin.  Negara juga rugi karena penerimaan pajak berkurang," pungkasnya. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya