Berita

tb hasanuddin/ist

Hibah Pesawat Usang yang Janggal Kembali Mengusik Komisi I DPR

SELASA, 04 JUNI 2013 | 08:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sejak awal, Komisi I DPR sudah mengkritisi masalah hibah yang janggal. Sorotan komisi pertahanan itu kemudian diperkuat oleh pernyataan juru bicara TNI AU Kolonel Bambang Supriyadi tentang kecurigaan terhadap hibah alutsista dari negara asing, seperti ditulis sebuah harian nasional hari ini.

Hal ini perlu mendapatkan respon baik dari pemerintah maupun DPR.

Wakil Ketua Komisi I, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, menjelaskan, pada 2011 sesuai dengan rencana strategis, TNI akan membeli 6 unit F-16 blok 52 yang merupakan unit tercanggih dan terbaru seharga US$ 600 juta.


Tapi kemudian pemerintah cq KSAU saat itu, tiba-tiba memutuskan menerima hibah pesawat-pesawat F-16  (bekas US National Guard) yang sudah teronggok di gurun Arizona  sebanyak 24 unit.

TNI kemudian harus membayar lebih dari US$ 700 juta untuk meretrofit, memperbaikinya, membawanya tetap dalam standar pesawat tua, blok 25 dan blok 32.

"Dari jumlah mungkin kita bertambah, tapi dari efek daya tangkal terhadap sistem pertahanan udara, hampir tak ada artinya karena negara sekitar kita pun sudah mau men-grounded kan pesawat-pesawat tua ini," kata TB kepada wartawan, Selasa pagi (4/6).

Sekitar tahun 1991, TNI AL pernah juga menerima puluhan kapal eks Jerman Timur. Negara saat itu harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit, dan sekarang kapal-kapak itu menjadi beban pemeliharaan selamanya. Padahal sudah tak efisien dan efektif lagi untuk dipakai.

"Lain waktu pemerintah dan DPR harus duduk bersama, membuat definisi yang benar apa yang dimaksud hibah. Agar hibah benar-benar murni, tak ada motif politik negara lain yang sifatnya mengikat, apalagi hanya menguntungkan calo," tegasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya