Berita

Ecky Awal Mucharam

Politik

PKS: Kenaikan BBM Akibat Pemerintah Salah Kelola Uang Negara

JUMAT, 31 MEI 2013 | 11:52 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Dalam postur RAPBNP 2013, total belanja negara mengalami peningkatan sebesar Rp 46 trilliun diakibatkan karena kesalahan pemerintah dalam mengelola keuangan negara.
 
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PKS, Ecky Awal Mucharam, mengungkapkan hal itu diakibatkan kesalahan pemerintah yang tidak mampu mengalokasikan secara berkelanjutan  kekurangan bayar subsidi bahan bakar minyak (BBM).

"Kekurangan bayar tahun 2010 sampai tahun 2012 dibebankan dalam tahun anggaran 2013. Ini merupakan bentuk ketidakdilan pengelolaan anggaran," kata Ecky dalam rilisnya, Jumat (31/5).
 

 
Ecky menyatakan, jumlah yang harus ditanggung akibat kurang bayar subsidi pada RAPBNP 2013 sebesar Rp 36,9 triliun; terdiri untuk kurang bayar subsidi BBM sebesar Rp 16,1 trilliun, kurang bayar subsidi listrik Rp 19.1 trilliun dan kurang bayar subsidi pupuk sebesar Rp 1,7 trilliun.

"Di tahun-tahun sebelumnya tidak match antara penerimaan dengan pengeluaran negara. Pemerintah melakukan ketidakadilan terhadap pengelolaan keuangan negara dengan membebankan belanja tahun-tahun sebelumnya pada RAPBNP 2013," ujar Ecky.
 
Karena itu, Ecky mendesak pemerintah mengambil tanggung jawab pengelolaan subsidi migas. Menurut Ecky, pemerintah harus lebih kreatif dalam memberikan alternatif-alternatif lain untuk tidak menaikkan harga BBM agar pemerintah tidak melakukan pengulangan kesalahan yang disengaja.

Menurutnya, salah satu alternatif adalah dengan asumsi penerimaan menurun tetapi belanja konstan, dengan begitu kenaikkan BBM dapat dihindari. Asumsi Rp 30 triliun yang digunakan sebagai pengurang subsidi dapat ditutup melaui saldo anggaran lebih (SAL).

"Namun tetap harus diseimbangkan agar defisit tetap terjaga di bawah 3 persen. Kalau pun itu harus terkoreksi maka belanja kementerian lembaga harus menurun sebanyak Rp 30 triliun,” tutup Ecky. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya