Berita

ilustrasi

Dua Tewas dalam Perang Suku Selama Dua Jam di Wamena

JUMAT, 31 MEI 2013 | 11:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kasus tewasnya anggota DPRD Nduga Eka Tabuni (40) setelah dikeroyok tiga orang di Sentani Kabupaten Jayapura, pada Rabu (29/5) lalu berbuntut perang antar sesama masyarakat Kabupaten Nduga yang berada di kampung Elekma, Wamena, Jayawijaya.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya mengatakan, dalam perang ini ada dua orang yang meninggal.

"Perang suku yang berlangsung selama 2 jam itu menewaskan 2 orang dan 18 orang luka-luka, dari kelompok Elekma atas 1 dan Elekma bawah," jelas seperti dilansir JPNN (Jumat, 31/5).


Wakapolda Papua Brigjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw menjelaskan, perang ini merupakan rangkaian konflik yang terjadi sejak Maret lalu. "Sempat reda, kemudian dari kejadian tewasnya anggota DPRD di Kabupaten Jayapura itu, perang suku kembali terjadi di Jayawijaya," kata Wakapolda kemarin.

Wakapolda mengatakan, untuk menghindari terjadinya korban jiwa yang lebih banyak lagi, pihaknya sudah mengirim dua pleton Brimob Polda Papua ke Wamena Jayawijaya. Selain itu, pihaknya juga akan memburu aktor intelektual di balik konflik yang terjadi antara dua kelompok massa kabupaten Nduga tersebut.

Konflik yang terjadi pada bulan Maret lalu di wilayah Kabupaten Jayawijaya tersebut hingga kini telah menewaskan kurang lebih 8 orang dari kedua kubu yang bertikai dan melukai puluhan orang lainnya.

Konflik ini diduga terkait masalah politik, di mana antara pemerintah dan DPRD setempat tidak sepaham dalam penentuan penetapan daerah pemilihan dan jumlah kursi di DPRD Kabupaten Nduga dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014 mendatang.

Wakapolda menegaskan, hingga saat ini pihaknya terus berupaya melakukan mediasi terhadap kedua kelompok ini. Bahkan Gubernur Papua juga sudah turun langsung memediasi namun selalu mengalami jalan buntu. Pasalnya, mereka masih terus diprovokasi oleh orang-orang yang punya kepentingan dalam kasus ini.

"Terkait dengan para aktor di belakang konflik ini, atau dalam hal ini penanggung jawab perang apakah bupatinya atau DPRD-nya nanti kita lihat. Kalau memang mereka sungguh-sungguh melakukan upaya membenturkan masyarakat untuk kepentingan mereka ya kita akan proses hukum," tegas Waterpauw.

Dikatakannya, selain untuk meredam konflik antar warga itu, pasukan Brimob yang dikirim ke Wamena itu juga untuk membantu pengamanan di wilayah Jayawijaya, mengingat saat ini tengah berlangsung tahapan Pemilukada di sana, dan akan diselenggarakan perlombaan Pesparawi bulan depan, yang pesertanya datang dari seluruh kabupaten/kota se-Papua dan Papua Barat.

"Banyak agenda yang akan dilaksanakan di Jayawijaya, sehingga wilayah itu harus aman. Dan Bupati Jayawijaya juga menginginkan keamanan di sana semakin ditingkatkan," terangnya.

Rabu kemarin, anggota DPRD Nduga Eka Tabuni tewas dibunuh sekelompok orang. Dari pengakuan tiga pelaku yang ditangkap Polisi, mereka membunuh atas suruhan seorang pejabat di Nduga. Dari kejadian itu, kurang lebih 50 orang keluarga korban bersama beberapa anggota DPRD Nduga mendatangi Polda Papua agar pihak Kepolisian memediasi konflik yang terjadi antar masyarakat Kabupaten Nduga ini.

Setidaknya, 21 sajam berupa parang panjang, badik, dan pisau diamankan aparat kepolisian ketika masyarakat mendatangi Polda Papua. Yang kemudian mereka bertemu dengan Wakapolda. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya