Berita

Nusantara

Begini Jadinya Kalau Jokowi Cuma Menang Popularitas...

KAMIS, 30 MEI 2013 | 14:29 WIB | LAPORAN:

. Harapan masyarakat DKI Jakarta memilih Joko Widodo (Jokowi) sebagai gubernur pada Pilkada 2012 adalah harapan akan terobosan-terobosan yang bisa mengeluarkan warga dari bencana musiman banjir, atau permasalahan klasik seperti kemacetan. Tapi kini masyarakat Jakarta mulai memahami bahwa terobosan-terobosan yang diharapkan masih jauh panggang dari api dan minim implementasi.

Guru Besar ilmu politik Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf, mengatakan, terobosan ala Jokowi akan gagal diwujudkan dengan baik karena Jokowi hanya mengandalkan popularitas tanpa didasari kemampuan untuk mengimplementasikan gagasan-gagasannya.

Maswadi mencontohkan program Kartu Jakarta Sehat yang digagas oleh Jokowi bersama Wakilnya, Basuki Purnama (Ahok). Program ini banyak menimbulkan masalah karena tidak didukung perencanaan yang matang sehingga pada tahap implementasi banyak menimbulkan masalah.


Ketidakpahaman Jokowi mengenai prioritas implementasi gagasannya pun dilihatnya menjadi ganjalan Jokowi dalam memimpin.

"Kalau hanya mengeluarkan KJS semua orang juga bisa. Itu bukan terobosan karena cuma bagi-bagi kartu. Yang harus diperhatikan justru kelemahan dalam implementasi kebijakan itu," ucapnya.
 
Seharusnya, kalau Jokowi mau melakukan terobosan di bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Jokowi mempersiapkan infrastruktur terlebih dahulu, seperti rumah sakit yang mau menampung warga Jakarta.

KJS, menurutnya lagi, seharusnya hanya diberikan kepada masyarakat Jakarta dari golongan tidak mampu. Kalau diberikan ke semua warga Jakarta tentu akan sangat membebani anggaran daerah. Rumah sakit pun tidak bisa dituntut untuk menerima semua pasien yang memiliki KJS karena rumah sakit juga harus terus beruoperasi yang membutuhkan dana yang cukup yang didapat dari biaya penangangan pasien.

"Tidak pada tempatnya gubernur memaksa rumah sakit untuk menerima semua pasien yang memiliki KJS.Hal-hal seperti ini yang membuat mata masyarakat Jakarta terbuka dan mulai mempertanyakan kemampuan Jokowi.

Dia menilai, meski saat ini popularitas Jokowi begitu tinggi (sebagai capres), namun hal itu akan segera memudar seiiring kesadaran masyarakat Jakarta akan sosok Jokowi. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya