Berita

denny ja

Politik

Denny JA: Kemenangan Jokowi dan Ganjar Termasuk Fenomena Unik

Pemilu Nasional Minim Unsur Surprise
SELASA, 28 MEI 2013 | 12:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kemenangan sementara Ganjar Pranowo dalam hitung cepat Pemilihan Gubernur Jawa Tengah dinilai mengikuti kemenangan mantan walikota Surakarta, Joko Widodo, di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012.

Pemimpin Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, menilai kemenangan dua kader PDI Perjuangan itu termasuk fenomena "unik" dan "beda", karena membalikkan hasil semua lembaga survei di H-14 (14 hari sebelum pilkada).

Namun, jika diurut ke belakang, hasil pemilihan kepala daerah di sisa pemilihan gubernur lain normal atau berjalan sesuai yang diprediksi. Contohnya di Sulawesi Selatan, Babel, Banten, Sumatera Utara atau Nusa Tenggara Barat.


"Dari 33 provinsi, baru dua itu (Ganjar dan Jokowi) yang beda. Dua dari 33, berarti masih di bawah 10 persen yang berbeda. Jika yang beda sudah di atas 30 persen, ilmu lama akan mengalami krisis, dan akan lahir ilmu baru. Sekarang belum sampai ke tahap itu, karena 90 persen kasus pilkada lain masih normal," kata konsultan politik yang mendapat julukan king maker ini, dalam pesan elektronik ke Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (28/5).

Yang menarik, dalam kasus Ganjar sebagaimana Jokowi, muncul begitu banyak relawan yang bersedia bekerja sukarela bahu membahu memenangkan jagoannya. Bahkan, banyak yang mengeluarkan kocek atau uang sendiri.  Itu juga terjadi di internal PDI Perjuangan pada era 1999, dan kemenangan SBY tahun 2004.

"Tapi PDIP 1999 dan SBY 2004 masih terekam oleh hasil survei.  Hanya beberapa kasus pemilu atau pilkada saja yang aneh (di bawah 10 persen). Sisanya, mayoritas, masih bisa dijelaskan dengan survei ilmu lama," ucapnya.

Menurut Denny, untuk cakupan nasional yang luas tidak pernah terjadi keanehan yang tidak terekam oleh survei nasional.

"Untuk tingkat nasional, insya Allah, semuanya lebih terukur dan lebih susah untuk unsur surprise," pungkas Denny. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya