Berita

Tjahjo Kumolo/ist

Nusantara

PDIP Bentuk KPU Rakyat Hitung Ulang Suara Pilgub Bali

MINGGU, 26 MEI 2013 | 23:32 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rakyat menyusul kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilukada Bali yang dilakukan KPUD.

"Besok kita akan buat KPU Rakyat," tegas Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (26/5).

Dasar pembentukan KPU Rakyat, dijelaskan Tjahjo, adalah hasil penghitungan C1 dari semua TPS bahwa pasangan yang mereka usung Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) mengungguli pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta). Tapi kemudian dari D1 hingga ke DB (kabupaten) suara PAS banyak yang diambil. Soal kecurangan ini, kata Tjahjo, pihaknya punya bukti-bukti dan siap dipertanggungjawabkan.


"KPU Rakyat dilaksakan oleh Gerakan Bali Jujur. Disitulah kita akan hitung C1 bersama Gerakan Mahasiswa dan gerakan Rakyat Bali Jujur," tutur Tjahjo.

PDIP, kata dia, sangat menyesalkan keberatan-kebaratan kuasa hukum PAS yang tidak ditanggapi KPUD Bali. Padahal keberatan-keberatan tersebut diperkuat dengan bukti.

Selain itu, lanjut Tjahjo, PDIP juga akan terus mempertanyakan alasan pengerahan 9 ribu polisi ke Bali jelang minggu tenang. Kejadian Polri mengerahkan Brimob dari Jawa Timur masuk ke seluruh kabupaten/kota di Bali dengan alasan untuk apel sangat disesalkan. "Kalau untuk alasan apel bisa dikirim setelah pilkada digelar."

"Apel satgas kader partai akan terus dilakukan sampai ada keputusan dari MK. Saatnya sekarang PDIP kerahkan lebih dari itu dan akan terus apel siaga," tandas Tjahjo.

Seperti diketahui, dalam sidang pleno KPU Bali, siang tadi, pasangan Pastika-Sudikerta yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar serta tujuh parpol dinyatakan sebagai pemenang dengan jumlah total 1.062.738 suara atau 50,02 persen. Sedangkan pasangan nomor urut satu yang diusung PDIP Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) memperoleh 1.062.738 suara atau 49,98 persen..[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya