Berita

DEMO BURUH/IST

Nusantara

Ratusan Buruh Karawang Tuntut Kasus Korupsi Dituntaskan

KAMIS, 23 MEI 2013 | 12:49 WIB

Ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja menggelar unjuk rasa menuntut penuntasan tindakan pidana korupsi dan tindak pidana umum yang merugikan kalangan buruh, di Kejaksaan Negeri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/5).

Para pengunjuk rasa meminta penyidik Kejari Karawang tidak pandang bulu dalam melakukan penegakan hukum di daerah tersebut. Mereka meminta proses hukum ditegakkan secara adil dan merata. Dalam aksinya, mereka melakukan orasi secara bergantian dan meneriakkan yel-yel. Tetapi proses unjuk rasa di depan kantor Kejari Karawang itu tidak berlangsung lama dan diperkirakan hanya berlangsung kurang dari setengah jam.

Para pengunjuk rasa dari kalangan buruh yang menuntut agar penyidik Kejari Karawang menegakkan hukum secara adil itu bubar setelah perwakilan Kejari Karawang menyampaikan klarifikasi secara langsung terkait dengan tuntutan mereka.


Kasi Intel Kejari Karawang Imran Yusuf mengaku pihaknya akan terus mengusut segala bentuk tindakan melanggar hukum, baik tindak pidana korupsi maupun tindak pidana umum yang sampai ke kejaksaan.

"Sampai saat ini kita masih serius menangani kasus korupsi dan kasus tindak pidana umum lainnya, termasuk tindak pidana yang berkaitan dengan perburuhan," kata Imran dihadapan ratusan pengunjuk rasa.

Kasi Pidana Umum Kejari Karawang Nirwan Nawawi yang juga ikut menerima para pengunjuk rasa di depan kantor Kejari Karawang mengaku akan menangani segala bentuk tindak pidana umum yang sampai ke kantornya. Bahkan, ia mempersilakan kalangan buruh mengawal proses penegakan hukum yang dilakukan Kejari Karawang.

Sementara itu, sebelum berunjuk rasa di depan kantor Kejari Karawang, ratusan buruh juga menggelar unjuk rasa di depan kantor pemerintah daerah setempat. Mereka juga sempat memblokir jalan raya Ahmad Yani Karawang tepat di depan kantor pemerintah daerah, sehingga jalan raya itu tidak bisa dilewati selama beberapa menit.[ant/wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya