Sebuah kabar mengejutkan tersiar dari mulut ke mulut sejak kemarin. Kabar itu mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui pemisahan diri Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan satu syarat.
Papua hanya boleh merdeka hanya setelah SBY tidak lagi menjadi Presiden RI. Informasi itu datang dari anggota Kaukus Papua, Herman Dogopia, saat berbincang dengan sebuah media online beberapa waktu lalu.
"Kalian boleh merdeka, asalkan jangan di era pemerintahan saya", kata Herman mengutip pernyataan Presiden SBY ketika bertemu dengan para pemimpin agama dari Papua, pada Desember 2011.
Pernyataan itu terlontar dalam pertemuan tertutup, bersih dari peliputan media massa. Namun, kabarnya, pernyataan SBY terberitakan secara berantai dari mulut ke mulut para pemimpin gereja Papua.
Apakah SBY salah ucap? Jurubicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, ketika dihubungi
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu, tegas membantah.
"Saya bantah langsung, tidak pernah ada kalimat demikian dari presiden," kata Julian.
Julian yang terburu-buru ketika dihubungi karena mengaku sedang dipanggil Presiden SBY, memberikan tampikan singkat.
Sedangkan dalam catatan Rakyat Merdeka Online, memang pernah ada pertemuan tertutup antara Presiden dan para pemuka agama di Papua.
Konfirmasi kebenaran pertemuan tersebut diberikan oleh pejabat di Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI).
Pertemuan tertutup antara para pimpinan Gereja Papua dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terjadi pada Jumat malam tanggal 16 Desember di ruang perpustakaan pribadi SBY, di kediaman pribadinya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Delegasi pimpinan Gereja Papua yang menghadiri pertemuan adalah Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Jemima M. Krey, S.Th; Ketua Sinode Kingmi di Tanah Papua Pdt. Dr. Benny Giay; Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua Pdt. Socratez Sofyan Yoman, MA; dan Majelis Umum (Sinode Nasional) Gereja Kristen Alkitab Indonesia Pdt. Dr. Martin Luther Wanma.
Sementara Pihak PGI yang hadir sebagai fasilitator adalah Ketua Umum PGI Pdt. Andreas Yewangoe dan Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom.
[ald]