Berita

ILUSTRASI/IST

Nusantara

GAS ELPIJI LANGKA

Warga Lampung Menjerit, Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan

MINGGU, 19 MEI 2013 | 16:44 WIB | LAPORAN:

Gas elpiji 3 kg dan 13 kg di Lampung langka. Bahkan kalau pun ada harganya selangit. Untuk gas elpiji  3 kg  yang dikenal dengan sebutan si melon yang biasanya dijual per tabung  Rp 16.000 kini Rp 35.000 ribu.

Atas  persoalan itu Ketua Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Lampung Novellia Yulistin meminta pemerintah pusat untuk bertanggungjawab dan secepatnya memasok gas elpiji tersebut ke Lampung.

Novel mengatakan, di Lampung kelangkaan gas elpiji sudah terjadi sepekan ini.  Gas elpiji  di tingkat eceran maupun di kios Pertamina sudah tak ada lagi. Akibatnya, warga Lampung menjerit.


Pihaknya sudah menanyakan masalah tersebut kepada Pemda Lampung, khususnya dinas pertambangan.  Mereka, kata Novel mengakui kalau di Lampung gas elpiji langka. Alasannya karena kuota gas elpiji di Lampung berkurang.

"Apapun alasannya, apakah terjadi penimbunan kek, kurang kuota kek, yang pasti gas elpiji langka dan pemerintah provinsi jangan diam saja cari solusi mengatasinya dong, apalagi ini terkait dengan kebijakan konversi minyak tanah  ke gas elpiji. Pemerintah pusat harus bertanggungjawab atas kelangkaan ini," tegas Novel kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Minggu, 19/5).

Kondisi masyarakat di Lampung dalam menghadapi kelangkaan gas elpiji ini serba sulit. Mau memakai minyak tanah sekarang ini mereka ketakutan karena trauma dengan  minyak tanah  yang oplos dengan bensin.

"Selain boros, minyak tanah oplosan sangat berbahaya. Jadi pemerintah pusat secepatnya menyediakan gas elpiji di Lampung," demikian Novel. [dry]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya