Prinsip "Jangan Memilih Kucing Dalam Karung" seharusnya diterapkan oleh seluruh rakyat Indonesia ketika akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014.
Rakyat harus tahu kualitas dari caleg yang akan dipilih, terutama komitmen mereka dalam membela kepentingan rakyat. Prinsip itu pula yang dianut oleh Ketua Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Lampung, Novelia Yulistin, dalam memilih caleg yang bertarung di Lampung, baik meraih kursi DPRD maupun DPR.
Salah satu caleg yang dianggapnya layak adalah caleg dari Partai Beringin, Aliza Gunado ST. Aliza merupakan caleg DPR nomor 8 dari Dapil Lampung 2 yang meliputi Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Tubabar Tulang Bawang, Mesuji dan Lampung Timur.
Kedua, Rakhmat Husein DC, caleg DPRD Kota Bandar Lampung dari Dapil Lampung 5 yang meliputi Tanjung Karang Pusat, Enggal, Tanjung Karang Timur dan Kedamaian,
"Mereka berdua adalah orang yang konsisten dalam membela rakyat di Lampung," kata Novel kepada
Rakyat Merdeka Online, sesat lalu (Jumat, 16/5)
Rakhmat Husein, misalnya. Menurut Novel, Rakhmat aktif di dunia pergerakan untuk membantu persolan-persoalan rakyat miskin yang ada di Lampung. Tujuh belas tahun lamanya Husein membela rakyat miskin sehingga sosoknya dikenal oleh tak hanya masyarakat miskin di pedesaan, tapi juga di perkotaan.
Sedangkan sosok Aliza, juga sangat dikenal Novel. Aliza, menurutnya, terlibat langsung dalam aksi jalan kaki 1.000 km petani Jambi dan Mesuji ke Jakarta.
"Selama beberapa hari dia ikut aksi dan menunjukkan kepeduliannya terhadap persoalan petani, turun ke tenda setiap hari melihat keadaan para petani, berinteraksi dengan mereka," kenang Novel.
Tapi, meski track record dan komitmen Aliza dan Husein sudah teruji, bagi Novel itu saja tidak cukup. Keduanya diwajibkan untuk menandatangani pakta integritas yang dibuat oleh organisasinya. Isi pakta integritas tersebut meminta sumpah kedua caleg tersebut agar tidak lari dari program-program kerakyatan baik tingkat daerah dan nasional.
"Artinya jika keduanya terpilih dan begitu menjadi anggota DPR dan DPRD mereka melanggar pakta tersebut, kita ajukan mosi tidak percaya. Kalau perlu didemo ya kita demo," tegas Novel.
[ald]