Berita

ILUSTRASI

Nusantara

Perang Bintang di Dapil 3 DKI Jakarta

RABU, 15 MEI 2013 | 13:42 WIB | LAPORAN:

Perebutan delapan kursi anggota DPR RI Dapil 3 Propinsi DKI Jakarta yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu periode 2014-2019 pada Pemilu 2014 mendatang, diprediksi bakal berjalan seru. Pasalnya, persaingan dalam dapil 3 ini akan diwarnai perang bintang.

Dari data bakal calon legislatif yang diajukan 12 partai politik yang ada, setidaknya ada beberapa nama yang dianggap cukup berpengaruh dan populer di masyarakat. Para pesohor itu bukan hanya dari kalangan selebritis, tetapi juga beberapa bacaleg petahana yang sudah populer di tengah masyarakat. Dari PKS, di dapil ini dihuni oleh Adang Daradjatun, Effendi Simbolon dari PDI Perjuangan, Tantowi Yahya dari Golkar, dan Marzuki Alie dari Demokrat. PAN juga tak mau ketinggalan. Partai besutan Amien Rais ini menempatkan beberapa nama artis seperti Ida Daniari Royani, Jeremy Thomas serta mantan Sekjen Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Didi Supriyanto.

Sedangkan PPP menempatkan calon andalannya yaitu Achmad Dimyati Natakusumah. Bagi Partai Nasdem untuk mendulang suara di Dapil 3 DKI Jakarta mempercayakan kepada Ulung Rusman, seorang politisi muda dari gerbong aktivis 98 yang selama ini dikenal aktif dalam perjuangan anti diskriminasi, kemanusiaan serta pengembangan pendidikan dan budaya. Selain aktif sebagai wakil sekjend perhimpunan INTI pusat, alumni termuda Tionghoa di Lemhannas tahun 2011 ini juga dipercaya sebagai sekjend dari Federasi Olahraga Barongsai Indonesia yang diketuai oleh Dahlan Iskan.


Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana mengatakan, banyaknya tokoh nasional yang bertarung di dalam satu dapil memungkinkan timbulnya persaingan ketat. Hal itu diakibatkan karena adanya pertarungan gengsi dan reputasi yang dipertaruhkan di sana, baik dalam hal figur caleg itu sendiri maupun parpolnya. Ia pun tak heran jika nantinya di dapil "neraka" itu akan terjadi persaingan tidak sehat.

"Yang harus diwaspadai di sini adalah timbulnya politik uang dan black campaign antarcaleg," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta agar masyarakat cermat dalam memilih caleg yang akan menjadi wakilnya di kursi parlemen. Ia berpendapat bahwa caleg yang mampu memobilisasi pemilih dalam jumlah besar belum tentu dapat menjadi wakil yang baik di kursi parlemen.[wid] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya