Berita

BENDERA PKS/IST

Politik

Seorang Sahabat Menyarankan PKS Lebih Arif Supaya Tidak Jadi Tertawaan

MINGGU, 12 MEI 2013 | 14:14 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disarankan bersikap bijak dan kooperatif terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam soal penyitaan mobil yang diduga terhubung dengan kasus korupsi dan pencucian uang yang diduga dilakukan mantan pemimpin mereka, Luthfi Hasan Ishaaq.

Imbauan itu datang dari politisi Partai Gerindra yang bertugas di Komisi III DPR, Martin Hutabarat. Martin yakin akan ada "bencana" lebih buruk menimpa PKS bila terlalu ngotot menolak KPK menyita mobil-mobil yang masih terparkir di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, itu.

Anggota Dewan Pembina Gerindra ini mengatakan, sikap PKS yang bersitegang dengan KPK dalam menolak penyitaan mobil merupakan sikap yang tidak bijak sebab sama sekali tidak menguntungkan PKS.


Lebih-lebih, bila PKS bermaksud mengadukan KPK ke Mabes Polri dan DPR terkait polemik penyitaan itu. Di mata legislator senior ini, langkah tersebut tidak bijak dan bisa menjadi tertawaan orang nantinya.

"Saya yakin sikap menantang seperti itu tidak didukung mayoritas simpatisan PKS, apalagi masyarakat banyak. Semakin lama penyerahannya tertunda, ini akan semakin merugikan imej PKS sebagai partai bersih," ucapnya kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu siang (12/5).

Diingatkannya, persepsi partai bersih yang dulu sempat mendongkrak perolehan suara PKS serta membuat citra itu tertanam pada benak sebagian orang, bahkan sampai kini.   

Martin melanjutkan, dengan hati yang tulus dan sebagai seorang sahabat, ia menyarankan para pejabat PKS bersikap arif dalam menyikapi penyitaan mobil ini dengan menyerahkan mobilnya ke KPK.

"Ini saya katakan dengan hati yang tulus dan sebagai seorang sahabat," tegasnya.

Dan, apabila KPK belum juga menjemput mobil-mobil itu dalam waktu dekat, PKS sebaiknya mengambil inisiatif untuk membawanya sendiri ke kantor KPK.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya