Berita

Penyitaan dan Eksekusi Gagal Bukti Penegak Hukum Tak Punya Wibawa Lagi

RABU, 08 MEI 2013 | 07:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Gagalnya upaya penyitaan terhadap lima unit mobil yang diduga milik tersangka kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Luthfi Hasan Ishaaq menunjukkan penegak hukum sudah tidak punya wibawa lagi.

"Itu memperlihatkan kemerosotan kewibawaan penegak hukum," ujar pakar hukum soal TPPU, Yenti Garnasih, kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 8/5).

Kedua, pihak yang disita juga tidak memiliki kepatuhan hukum. Karena itu sangat dia sayangkan. "Ini partai besar loh. Ditonton masyarakat kan nggak bagus. Kan waktu penangkapan (Luthfi Hasan) sudah kooperatif, kok sekarang nggak," keluhnya.


Kemerosotan wibawa ini tidak hanya pada KPK, tetapi semua penegak hukum termasuk Kejaksaan Agung. Dia mencontohkan, kasus eksekusi Susno Duadji yang gagal hingga akhirnya mantan Kabareskrim itu ditetapkan sebagai buron.

"Dalam bayangan saya, Susno ditangkap, karena buron, itu sambil menunduk, diborgol. Ini kok malah ketawa-tawa, sambi makan dan dia malah milih Lapas sendiri lagi. Ini kan nggak masuk logika," ketusnya.

Menurutnya, ada logika terbalik yang dijalankan oleh penegak hukum. Apabila gagal dalam mengeksekusi, baru dilakukan upaya persuasi. "Sudah nggak bisa, kok malah persuasif. Mestinya langsung upaya paksa setelah persuasi nggak bisa. KPK kemarin kan malam gagal, siang gagal lagi," jelasnya.

Menurutnya, tidak ada alasan untuk mengulur-ulur waktu dalam penyitaan. Kalau memang sudah kuat bukti hal itu terkait dengan TPPU maka harus disita.  "Harus dilakukan penyegeraan. Kalau nggak, keburu hilang.  Apapun alasannnya upaya paksa kok nggak bisa. Memang selain orangnya, penegak hukum juga mencari harta-harta orangnya," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya