Berita

Politik

Senma FISIP UPDM (B) Gelar Seminar Nasional Pertanyakan Arah Pembangunan Era SBY

SENIN, 06 MEI 2013 | 15:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pembangunan nasional di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjalan di jalur yang tidak seharusnya.

Salah satu penyebab pembangunan nasional berjalan tanpa arah tujuan yang jelas adalah penghapusan GBHN sejak era reformasi bergulir di Indonesia. Padahal, GBHN merupakan acuan pemerintah dalam melakukan pembangunan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa.

"Kami menilai sejak era reformasi, pembangunan nasional Indonesia hanya bersifat jangka pendek, tanpa melihat efek jangka panjang," ujar Ketua Senat Mahasiswa FISIP Universitas Profesor DR. Moestopo (Beragama), Raden Ario Pujonugroho, dalam kiriman rilisnya, Senin petang (6/5).


Bila tak ada aral melintang, Senat Mahasiswa FISIP UPDM (B) akan menggelar Seminar Nasional bertajuk "Menilai Kebijakan Pembangunan Era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono" pada Rabu lusa (8/5). Seminar akan digelar di Auditorium FISIP, Kampus Moestopo, Jalan Hang Lekir I, Tanah Abang, Jakarta Pusat dimulai dari pukul 09.00 WIB.

"Pembangunan nasional menjadi fokus penting seminar kali ini karena kami sebagai pemuda, khususnya mahasiswa, merasa harus mengawal apa yang telah dilakukan pemerintah untuk kelangsungan pembangunan nasional yang konsisten dan bersifat membangun ke arah yang lebih baik lagi," jelasnya.

Senat Mahasiswa FISIP UPDM(B) juga ingin menilai keberhasilan maupun kegagalan dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dari sudut pandang kalangan kampus dan sekaligus mengukur daya kritis mahasiswa.

Pembicara yang mereka suguhkan juga merupakan para ahli di bidang pembangunan. Yakni, Staf Kepresidenan RI Bidang Otonomi Daerah, Velix Wanggai. Lalu, ekonom senior Indonesia yang pernah menjabat Menteri Koordinator Perekonomian tahun 2000-2001, DR. Rizal Ramli.

Mewakili kalangan DPR-RI, mahasiswa mengajak politisi muda PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, untuk memperkuat warna diskusi tersebut. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya