Berita

BENTROK SUPORTER/IST

Nusantara

2 Siswa SD Absen UN Gara-gara Tertahan Bentrok Suporter

SENIN, 06 MEI 2013 | 13:28 WIB

Dua siswa Sekolah Dasar (SD) PL Tarsisius Semarang terpaksa absen pada pelaksanaan hari pertama ujian nasional (UN) akibat bentrok suporter dengan warga yang menyebabkan mereka tertahan di Purwodadi.

"Saya tertahan semalaman di sana (Godong, Purwodadi). Barusan saya sampai Semarang sekitar pukul 09.30 WIB bersama Ferdian (kawannya, red,)," kata Nur Santoso (14) siswa SD PL Tarsisius Semarang di Semarang, Senin (6/5).

Ditemui di rumahnya di kawasan Condrorejo RT 06/RW 11 Semarang, ia menceritakan berangkat bersama kawan-kawannya, termasuk Ferdian kawan satu sekolahnya, Minggu (5/5) pukul 11.00 WIB, menonton pertandingan antara PSIS dengan Persipur di Purwodadi, Grobogan.


Seusai pertandingan yang berakhir imbang 0-0 itu, Nur bersama kawan-kawannya berencana kembali ke Semarang, Minggu (5/5), sekitar pukul 18.30 WIB, tetapi sesampainya di Pasar Godong, Purwodadi terjadi kericuhan antara suporter dengan warga.

"Akhirnya, rombongan saya terpencar. Beruntung ada warga yang menolong saya dan beberapa kawan untuk bersembunyi, namun tetap saja kami tidak bisa pulang karena situasi masih panas. Terpaksa kami menginap di sana," katanya.

Keesokan harinya (6/5), Nur bersama Ferdian, kawannya memberanikan pulang karena ada UN. Namun, disarankan menunggu polisi untuk mengawal.

"Saya baru tiba di rumah sekitar pukul 09.30 WIB, kemudian berangkat sekolah," katanya.

Haryanti (45), ibunda Nur mengaku tidak bisa tidur semalaman mendengar kabar bentrok warga dengan suporter PSIS. Apalagi sang anak ikut menonton pertandingan itu. Untungnya, sang anak bisa kembali dengan selamat pada Senin.

"Saya langsung antar ke sekolah karena ada UN, tetapi sudah terlambat. Untungnya, kepala sekolah bijaksana dan memberi kesempatan anak saya ikut UN susulan untuk Bahasa Indonesia. Besok (7/5) ikut UN seperti biasa," katanya.

Perempuan yang baru 40 hari ditinggal suaminya karena meninggal itu mengaku sempat melarang anaknya menonton bola di Purwodadi, mengingat pada Senin harus mengikuti UN. Tetapi, sang anak nekat berangkat bersama kawan-kawannya.

"Anak saya memang suka sekali bola. Dulu, saya ikutkan sekolah sepak bola dan kerap mendapatkan juara, tetapi sementara ini berhenti karena ayahnya sakit. Ayahnya Nur baru saja meninggal 40 hari yang lalu," kata Haryanti.[ant/wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya