Berita

PUING-PUING SUKHOI/IST

Politik

Bangkai Sukhoi akan Dievakuasi dari Gunung Salak

SENIN, 06 MEI 2013 | 13:02 WIB

Petugas Taman Nasional Gunung Halimun Salak mengizinkan perusahaan Sukhoi untuk melakukan survei evakuasi bangkai pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, satu tahun lalu.

"Izin sudah kami keluarkan untuk evakuasi bangkai pesawat tersebut, namun izin tersebut masih baru sebatas survey karena kami pun ingin mengetahui bagaimana cara evakuasi Sukhoi tersebut," kata Kepala Taman Nasional Gunung halimun Salak (TNGHS) Agus Priambudi.

Menurut Agus, nantinya hasil survei itu akan dijadikan patokan oleh pihaknya apakah bangkai pesawat tersebut layak untuk dievakuasi atau tidak. Karena jika dalam evakuasinya merusak ekosistem bisa saja izin tersebut dibatalkan sampai ada cara lain agar flora dan fauna di lokasi jatuhnya pesawat naas ini tidak terganggu dan rusak dengan adanya kegiata evakuasi.


Namun, pihaknya saat ini masih menunggu hasil informasi dari petugas di lapangan, sementara pihak perusahaan dan TNI sudah beberapa kali melakukan survei tetapi belum ada laporan kapan akan dievakuasi bangkai pesawat buatan Rusia itu.

"Memang untuk mengevakuasi bangkai pesawat tersebut tidak mudah karena berada di jurang yang sulit untuk ditembus manusia apalagi alat berat, sehingga perlu cara yang spesifik dan kami pun melihat pihak perusahaan masih kesulitan untuk mencari cara bagaimana mengevakuasi bangkai pesawat tersebut," tambahnya.

Dikatakan Agus, jika nanti ke depannya survei dan cara yang akan dilakukan perusahaan tersebut sudah selesai dan administrasinya lengkap maka pihaknya akan kembali melakukan penelitian baru keluar izin evakuasi.

Secara umum pihaknya sudah mengizinkan bangkai pesawat untuk dievakuasi asalkan tidak merusak habitat flora dan fauna yang hidup di lokasi jatuhnya pesawat ini.

"Saat ini sebagian bangkai pesawat sudah ada yang terkubur longsoran sehingga sudah bisa diprediksi evakuasi bangkai pesawat ini akan sulit dan tidak bisa dilakukan dalam satu hari. Dalam melakukan evakuasi ini seluruh elemen masyarakat juga harus tahu karena TNGHS merupakan milik seluruh masyarakat juga perlu dijaga kelestariannya karena kami secara rutin melakukan konservasi," kata Agus.[ant/wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya