Berita

presiden sby/ist

Politik

HARGA BBM

Presiden SBY Seakan-akan Menjebak DPR

SENIN, 06 MEI 2013 | 12:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kebimbangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dapat berdampak buruk terhadap kepastian investasi di Indonesia.

"Kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan kewenangan penuh pemerintah.  Seharusnya  pemerintah menyadari hal itu dan tidak perlu ragu-ragu menetapkannya," kata anggota Komisi VI DPR RI, Yan Herizal, melalui siaran persnya, Senin (6/5).

Menurut anggota DPR dari Dapil Sulawesi Tenggara ini, bagaimanapun juga investasi memerlukan kepastian kebijakan dari pemerintah. Sayangnya, dalam dalam hal ini pemerintah bukan memberi kepastian, malah melempar tanggung jawab kepada DPR.


"Pemerintah  terkesan menjebak DPR dengan alasan menunggu persetujuan DPR mengenai dana kompensasi untuk menaikkan harga BBM," jelasnya.

Bercermin dari sikap pemerintah terkait isu harga BBM, Yan Herizal memaklumi bila lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor`s merevisi outlook ekonomi Indonesia dari positif menjadi stabil. Salah satunya disebabkan belum jelasnya kebijakan pemerintah terkait BBM bersubsidi.

"Saat ini pasar butuh kepastian, investor butuh kenyamanan psikologis berupa kebijakan yang pasti tentang biaya produksi, sehingga  pertumbuhan ekonomi akan terus berjalan," lanjutnya.

Rencana menaikkan harga BBM bersubsidi belum pasti terealisasi awal Mei ini menyusul pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa harga BBM baru akan dinaikkan setelah dana kompensasi siap. Adapun realisasi kompensasi setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 disetujui oleh DPR. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya