Berita

ilustrasi

Pembukaan Kantor Perwakilan Papua Merdeka di Inggris Pukulan Telak OPM kepada SBY

SABTU, 04 MEI 2013 | 12:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pembukaan kantor perwakilan Papua Merdeka (OPM) di kota Oxford, Inggris, merupakan pukulan yang sangat telak bagi Indonesia, khususnya bagi Presiden SBY dari gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Meski, pembukaan kantor perwakilan itu sebenarnya hanya sebuah peristiwa kecil bagi Inggris dan rakyatnya.

Tapi, sebaliknya bagi Indonesia, peristiwa ini, makna simbolis dan politisnya serius karena ia bisa dimanipulasi seolah OPM telah mendapat dukungan politik dan moral dari negara besar seperti Inggris," ujar pengamat politik senior yang juga dosen senior jurusan Hubungan International President University, Muhammad AS Hikam (Sabtu, 4/5).


Hikam mengakui Pemerintah dan Kerajaan Inggris tidak mengakui OPM dan kegiatan tersebut hanya inisiatif organisasi masyarakat sipil, aktivis HAM, dan lain-lain. "Namun para pendukung OPM baik di luar maupun di dalam negeri akan mengkapitalisasi peristiwa ini," ungkap Hikam.

Ironisnya Presiden SBY baru beberapa bulan lalu, tepatnya awal November 2013, mendapat gelar gelar penghormatan Knight Grand Cross in The Order of The Bath dari Kerajaan Inggris.

Begitu pula, perusahaan minyak dan gas raksasa Inggris, British Petroleum (BP), memperoleh kontrak besar untuk eksplorasi dan eksploitasi di Tangguh, Papua.

Karena itu, hemat Hikam, pembukaan kantor perwakilan itu adalah bukti kesekian kalinya bahwa Kemenlu dan diplomat RI tak memiliki kemampuan yang memadai dalam diplomasi publik di Eropa, termasuk di Inggris. "Selama impotensi dalam diplomasi publik itu dibiarkan, maka kampanye model OPM ini akan makin marak di negara-negara lain di Eropa," tandas Hikam. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya