Berita

ilustrasi

KISRUH BENDERA ACEH

Martin Hutabarat: Samakan dengan Aceh, Jangan Tembaki Lagi Rakyat Papua Kalau Kibarkan Bendera OPM

SABTU, 04 MEI 2013 | 10:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kesepakatan Pemerintah Pusat melalui Mendagri dengan Pemerintah Provinsi Aceh kemarin yang memperbolehkan bendera mirip milik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dijadikan sebagai bendera resmi Aceh pantas diapresiasi.

"Namun sekaligus juga kita minta agar Pemerintah Pusat jangan diskriminatif terhadap rakyat Papua," ujar politikus senior Partai Gerindra Martin Hutabarat pagi ini (Sabtu, 4/5).

Selama ini, dia menjelaskan, sudah banyak orang di Papua yang ditembak mati oleh aparat karena diketahui ikut mengibarkan bendera Bintang Kejora, bendera separatis Organisasi Papua Merdeka.


"Sampai sekarang praktek penembakan itu masih terus berlangsung. Meskipun bendera-bendera itu dikibarkan hanya di tengah-tengah hutan, yang belum tentu ada melihatnya," ungkapnya.

Karena itu, anggota Komisi  III DPR ini meminta rakyat Papua tidak lagi ditembaki kalau mengibarkan bendera Bintang Kejora.

"Tidak perlu setiap aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua lantas ditembaki seperti yang selama ini terjadi. Telah banyak orang tewas akibat penembakan aparat. Anak-anak muda yang sekedar ikut-ikutan pun ikut ditembaki," tegasnya.

Dia mengungkapkan itu karena prinsip keadilan perlu ditunjukkan oleh Pemerintah Pusat pada rakyat Papua. Pasalnya, pada saat bersamaan, pemerintah membolehkan bendera mirip milik GAM berkibar di Aceh.

"Sehingga praktik-praktek ketidakadilan seperti di atas perlu segera dihilangkan, yang selama ini ikut menyuburkan benih-benih ketidakpuasan anak-anak muda di Papua terhadap Pemerintah," tandasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya