ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
Pimpinan Majelis Nasional Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) Jakarta, Maman Imanulhaq, menilai tindakan polisi tersebut sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai demokrasi.
"Keterlaluaan, polisi benar-benar tidak dewasa," ujar Kyai Maman, demikian Maman Imanulhaq biasa dipanggil, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (2/5).
Dia mengatakan tindakan polisi tersebut makin memperburuk citra polisi. Sebelumnya citra polisi tercoreng akibat korupsi ratusan miliar rupiah yang dilakukan mantan Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo dan pembangkangan mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji atas eksekusi penahanan yang dilakukan Kejaksaan Agung.
"Setelah kasus Djoko Susilo dan Susno Duadji, Polri harusnya sadar," imbuh dia.
Lebih lanjut Kyai Maman mengatakan, sebagai "bhayangkara demokrasi", polisi mestinya mengawal aksi untuk menyampaikan aspirasi yang dilakukan para aktivis PMII se Tapal Kuda tersebut karena UU menjaminnya. Bukan membungkam dengan menggerebek markas mereka sebelum aksi dilakukan. Rencana unjuk rasa dengan tuntutan menolak kenaikan harga BBM dan penuntasan kasus Century itu adalah bentuk kekritisan sekaligus keresehan atas kepemimpinan Presiden Yudhoyono yang sudah menimbulkan banyak masalah.
"Penggerebekan ini juga menunjukkan ketakutan rezim," imbuh Kyai Maman.[dem]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20