Berita

ilustrasi

Kompensasi atas Kenaikan Harga BBM Jangan Sampai Dipolitisir untuk Kepentingan 2014

KAMIS, 02 MEI 2013 | 10:47 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jangan dijadikan sebagai alat politik.
 
"Kalau kemudian ada kompensasi dampak dari kenaikan harga BBM, jangan sampai jadi ajang 'politisasi' untuk kepentingan politik tertentu di 2014," ujar Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 2/5).

Sebelumnya diberitakan, dalam rapat Setgab partai pendukung pemerintah Selasa malam, masih terjadi perdebatan terkait kompensasi kenaikan BBM dengan menggunakan bantuan langsung tunai (BLT).


PPP dan PKB menolak kompensasi dalam bentuk BLT. Menurut anggota Fraksi PKB, Nur Yasin, dalam pertemuan itu, seharusnya BLT diberikan langsung kepada warga miskin melalui Kementerian Sosial karena memiliki daftar lengkap dengan nama dan alamat warga miskin jadi bantuan bisa disampaikan secara langsung.

Terkait hal tersebut, Hidayat mengingatkan, jangan sampai bola panas imbas kenaikan harga BBM ini dilempar kepada kementerian tertentu. Karena sekarang ini, kinerja menteri, apalagi kalau dikaitkan dengan partai-partai, selalu mendapat sorotan dan kritik.

PKS, kata Hidayat, tidak ingin dijadikan kambing hitam, seolah-olah menyetujui dan mendorong kenaikan harga BBM karena Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri (asal PKS) yang melaksanakan kompensasi kenaikan harga BBM tersebut.

"Kita tidak mau dalam posisi itu. Tapi sekali lagi, PKS mengingatkan, prinsip dasar menaikkan harga BBM itu domainnya ada di pemerintah," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya