Berita

sby

SBY Ternyata Tak Belajar dari Pengalaman Khalifah Utsman yang Akhirnya Meninggal Terbunuh

RABU, 01 MEI 2013 | 09:35 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Bekas loyalis Anas Urbaningrum, Mamun Murod Al Barbasy terus menyoroti praktik nepotisme yang ada di Partai Demokrat, terutama dalam penentuan calon anggota legislatif.

Menurutnya, praktik nepotisme sebenarnya bisa dipahami selama masih mempertimbangkan asas proporsionalisme dan jauh dari kezaliman atau aniaya, sebagaimana disebutkan sosiolog besar Islam, Ibnu Khaldun.

"Tapi ketika nepotisme tidak lagi proporsional dan penuh kezaliman, tentu tidak bisa dibenarkan. Praktek nepotisme juga tidak bisa dibiarkan. Pembiaran atau ketakmampuan mengendalikan praktek nepotisme bisa berakibat fatal dengan keberlangsungan negara atau parpol," jelas Mamun (Rabu, 1/5).


Pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, dalam sejarah Islam, bisa jadi contoh faktual pemerintahan yang nepotis. Akibat ketakmampuannya mengendalikan praktek nepotisme, Utsman tidak hanya meninggal secara sadis karena dibunuh, pemerintahannya juga keropos dan bobrok.

"Kalau ingin tetap eksis, harusnya PD belajar dari Utsman bin Affan," ujar bekas Sekretaris Departemen Agama DPP Partai Demokrat yang juga dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.

Tapi rupanya Partai Demokrat benar-benar tak mau jadikan pengalaman Sahabat Nabi Utsman sebagai pembelajaran. Bukti paling faktual, kata Mamun, tentu dalam penyusunan caleg yang jauh dari proporsional dan penuh kezaliman.

Dijelaskannya, banyak keluarga atau kroni 'Bani Cikeas' yang jauh dari layak menjadi caleg menempati 'nomor peci.' Sementara banyak kader partai yang selama ini telah bekerja keras besarkan partai ditempatkan di nomor urut yang jauh dari proporsional.

"Apa tindakan ini bukan kezaliman? Ingat lho, Innallaha laa yahdil qauma al-dhalimin (sesungguhnya Allah tidak memberi pentunjuk kepada kaum yang zalim)," beber Mamun. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya