Berita

Gunung Padang/ist

Politik

Golkar Sesalkan Tiga Kementerian yang Mementahkan Penelitian Gunung Padang

SENIN, 29 APRIL 2013 | 15:47 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pertemuan lintas Kementerian di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) Kemendikbud (Jumat, 26/4) yang menyatakan bahwa riset yang dilakukan di situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, tidak menggunakan kaidah ilmiah lalu membuat petisi yang diantaranya meminta agar Presiden SBY untuk menghentikan penelitian tersebut dinilai terlalu terburu-buru.

Ketiga kementerian itu adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Muhammad Nuh, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dipimpin Jero Wacik dan Kementerian Riset dan Teknologi yang dipimpin Muhammad Hatta.

"Saya pikir terlalu terburu-buru mengatakan tidak ilmiah, apalagi meminta diberhentikan, tidak bisa seperti itu," ujar anggota Komisi X DPR RI, Zulfadli kepada Rakyat Merdeka Online,Senin (29/4).


Untuk itu, Zulfadli meminta agar Presiden SBY harus turun tangan untuk mengatasi polemik itu dengan menurunkan tim khusus guna meneliti dan mendalami apakah memang benar atau tidak, ada bangunan di bawah situs Gunung Padang tersebut.

"Presiden harus menurunkan tim mendalami itu. Kalau dihentikan terlalu buru-buru, seandainya benar (ada bangunan) bagaimana?" jelas Zulfadli.

Untuk itu kata Zulfadfli, pihaknya di Komisi yang membidangi Pendidikan itu, sesudah reses nanti, akan memanggil tiga Kementerian itu untuk meminta penjelasan utuh dan komprehensif.

"Nanti sesudah reses kita akan membahas soal ini dengan tiga Kementerian itu," tandas politisi Partai Golkar ini.

Ketiga kementerian itu membantah penelitian yang dilakukan DR. Danny Hilman Natawidjaja cs dengan penelitian yang patut diduga bodong dan dimanipulasi. Padahal penelitian yang dilakukan ketiga kementerian itu dibiayai oleh uang negara yang diperoleh dari pajak yang dibayarkan rakyat.

Sebelumnya juga, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam yang juga inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang, Andi Arief, tidak memahami persis mengapa pertemuan Puslit Arkenas itu bisa menyatakan bahwa riset yang dilakukan di situs Gunung Padang  tidak menggunakan kaidah ilmiah, namun mereka tidak menjelaskan di mana letak tidak ilmiahnya. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya