Sikap anak berubah 180 derajat. Venna merasa perceraiannya ditunggangi.
Publik semakin bingung mengikuti proses perceraian Venna Melinda dan Ivan Fadilla. Belum jelas kenapa mereka bercerai, malah kisruh soal anak kian melebar hingga sampai Komisi PerlinÂdungan Anak Indonesia (KPAI). Sebagai penggugat cerai, Venna yang kini tinggal bersama ibunda, akan mati-matian meÂrebut kedua anaknya dari Ivan.
“Sekarang anak-anak tinggal sama Mas Ivan. Seberat apapun tembok pengÂhalang, saya akan berjuang untuk menÂdapatkan hak asuh anak-anak saya,†ujar Venna kepada Rakyat Merdeka di JaÂkarta, akhir pekan lalu.
Dengan nada pelan seperti teramat sedih, Anggota Komisi X DPR ini menceritakan betapa dirinya sangat rindu terhadap Verrell Bramasta dan Athalla Naufal.“Saya datang ke aparÂtemennya Mas Ivan buat ketemu dan ngasih sop iga sama Athala, tapi cuma sebentar ketemunya dan dia (Athala) berubah 180 derajat,†curhatVenna.
Bintang film
Catatan Si Boy II ini yakin, tidak ada yang bisa memutuskan silaturahmi ibu dan anak. Karena itu, Venna minta bantuan KPAI untu mencari jalan keluar.
Terkait hak asuh anak, dia bilang tak perlu dibicarakan dalam kasus perceraiÂan, karena kedua anaknya sudah berusia di atas 12 tahun. Setelah inkrah (kepuÂtusan atau hukum tetap), barulah esensi tentang anak diatur bersama.
“Pengaturan misalnya tiga hari sama saya atau berapa sama Pak Ivan. Ini kan demi psikologi anak juga, saya menjaga itu dari awal. Tapi kenapa jadinya begini. Saya nggak mau anak-anak jadi korban karena perceraian ini,†jelas Venna.
“Gugatan saya isinya halus, hanya ingin bercerai. Tak menyerang, apalagi bicara soal harta bersama. Ini karena semua sudah jelas tertulis pada perjanjian pra nikah,†ujar wanita berusia 40 tahun ini.
Kembali Venna merasakan sikap anak-anak mendadak luar biasa berubah. Pesan via handphone yang dikirimnya tak pernah dibalas dan sebagainya.
“Saya tidak ingin membicarakan hal tersebut karena tidak ingin menodai peÂrasaan anak-anak. Biarlah anak memilih sendiri, ingin bersama siapa hari ini, beÂsok, dan seterusnya. Semua bisa dibiÂcarakan bersama kok,†katanya.
Ditegaskan Putri Indonesia 1997 ini, anak adalah prioritas pertama. Sambil berusaha mencari solusi, ia fokus meÂnuntaskan perceraian. “Justru ini yang terjadi malah banyak konspiraÂsinya. Kita selesaikan perceÂraian ini saja dulu kareÂna dari awal Pak Ivan sendiri yang menÂceraikan saya dengan menalak sampai tujuh kali,†tukas Venna.
Venna menuding ada yang ‘menungÂgangi’ kasus perceraianÂnya. “Kasus ini jadi terlihat abnormal, sejak saya mulai berani bicara yang sebenarnya di depan publik. Karakter anak mulai berbeda, adanya klaim harta beda, serta gugatan yang seharusnya tak perlu dijalankan,†kata Venna.
Belum tahu siapa yang menunggangi, Venna berharap bisa menyelesaikan perceraiannya yang berlarut-larut.
“Harusnya hal ini bisa kita tutup jalurnya, supaya tidak ada yang bisa mengusik atau ikut campur masalah
privacy. Saya merasa diteror dengan difoto-foto sama dua orang yang tegap-tegap yang saya nggak tahu itu siapa. Saya mohon, tolong berhenti,†tuturnya.
Venna mengaku tak sedikit orang yang mencoba menyatukan kembali diÂrinya dengan Ivan. Namun, itu tak berhasil sebab Ivan sudah seperti meÂnutup pintu untuk rujuk.
“25 Febuari, di depan orangtua dan di depan anak, jam empat pagi. Mau kemÂbali tidak? Dia jawab tidak. Dia sudah dua kali bilang tidak,†kisahnya.
“18 Maret, di depan tujuh hakim. DiÂtanya hakim, kamu sudah 17 tahun meÂnikah apa nggak sayang? Ivan bilang, saya tidak mau kembali, berarti tiga kali (ucapkan tak ingin rujuk),†imbuhnya.
Di balik perseteruan yang terjadi, terÂlontar pula pernyataan anak-anak berÂniat mempersatukan Venna dan Ivan kembali. “Pernah satu kali anak diajak ngiÂnap ke rumah mamanya, tapi dia bilang ‘aku mau nginap di sini, tapi papa juga ke sini ya’. Ya dari situ, ada usaha mereka untuk meÂnyatukan kita,†beber Ivan, baru-baru ini.
Ia mengakui, dirinya sadar perceÂraian tersebut menjadi beban dan juga saÂngat berat bagi kedua putranya. SeÂbagai ayah, ia juga berusaha untuk meÂngerti keÂinginan anak-anaknya. [Harian Rakyat Merdeka]