Berita

SBY Harus Bertanggung Jawab atas Merosotnya Elektabilitas Demokrat

SENIN, 29 APRIL 2013 | 08:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kondisi Partai Demokrat saat ini betul-betul dalam keadaan darurat. Berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang dirilis Kamis lalu, elektabilitas Demokrat hanya 4,8 Persen. Memang survei itu ditujukan untuk melihat arah pemilih anak muda, antara usia 16-30 tahun.

Mantan Ketua Umum DPC Cilacap Tri Dianto menjelaskan, SBY telah gagal gagal dalam melakukan penyelamatan partai. Bersih-bersih partai yang digembor-gemborkan tidak terbukti.

Suara Demokrat merosot sampai 4,8 persen karena elit-elit korup dan para penyamun masih bercokol, malah di masih duduk manis di posisi-posisi strategis. Bahkan banyak dari mereka ditempatkan di urutan nomor satu bakal caleg DPR RI.


"Caleg-caleg bermasalah menghiasi Partai Demokrat, ditambah lagi penyusunan daftar caleg sangat kental dengan partai keluarga. Bagaimana bisa, bapak, anak, keponakan nyalon. Suami, istri anak nyalon. Dan ini mungkin hanya ada di Partai Demokrat," ungkapnya.

Atas kemorosotan elektabilitas Demokrat tersebut, tegas Tri Dianto, SBY selaku Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum harus bertanggung jawab. "Karena, apa yang dilakukan Majelis Tinggi tentang penyelamatan partai justru makin terpuruk partai," tegasnya.

Agar bisa bangkit kembali, Tri Dianto menyarankan, SBY segera ambil langkah penyelamatan yang sungguh-sungguh dengan merombak struktur DPP kembali.

"Pecat kader yang korup dan penyamun. Tarik kader-kader korup dari daftar bakal caleg yang di nomer urut satu sebelum Demokrat habis dan semakin terpuruk. Kalau SBY selaku ketua umum dan selaku majelis tinggi tidak tegas dan takut, biar majelis rendah yang mengambil penyelamatan," demikian Tri. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya