Jagad Twitter memang selalu riuh, terkadang malah tidak mengenal etika. Ini dialami oleh Sarah Sechan. Maksud hati berÂduka atas kepergian ustad Uje, Sarah malah ramai di-bully. Sebabnya sepele, eks VJ MTV ini menulis kata RIP (rest in peace) di belakang kata ‘Turut Berduka Atas Meninggalnya Ustadz Jefry’ dalam account @sarseh, akhir pekan lalu.
Oleh followers, Sarah diangÂgap kurang sopan menyebut RIP. Untung saja, Sarah tetap tenang sembari menjelaskan maksud yang sebenarnya.
“RIP = Rest in Peace, istirahat dgn damai, bisa digunakan utk siapapun :),†kicau Sarah.
“Tuhan Maha segala, termaÂsuk Maha Mengerti. Doa dlm bhs apapun akan dimengerti dan diterima Tuhan, yg penting niat baik :),†tambahnya lagi.
Sarah seperti ingin menunÂjukkan dirinya bukan rasis atau memihak kepercayaan tertentu.
“Setiap orang punya selera/pendapat/pilihan dalam hal keÂpercayaan, musik, bahasa, maÂkanan, minuman, pacar, motif kain, bentuk poni, santai aja,†cuapÂnya terus berusaha untuk mengÂhaÂngatkan suasana
Timeline-nya.
Tidak lama kemudian, Sarah mengunduh sebuah gambar. Ia menambahkan
caption ‘Keep Calm and Keep Twitter FriendÂly’, dengan maksud tetap santai dalam menggunakan twitter secara santun.
Debat nggak penting itu akhirnya berakhir. Penyanyi senior Titi DJ pun ikut ‘meleÂraikan’.
“Inilah yg membuat kita terÂpecah belah. Ucapan bela sungÂkaÂwa saja dikotak-kotaÂkan. DeÂwasalah wahai teman2. TunjukÂkan bahwa kita Muslim yg bijak,†kata Titi melalui
@ti2dj.
“Itu juga alasan yang memÂbuat saya semakin jarang baca & menulis di twitter.
Reaksi dari para fanatik (agama, artis, bola dsb) seringkali dangkal,†urai Titi. [Harian Rakyat Merdeka]