Berita

Politik

Kurikulum Pesanan Boediono Ngawur!

MINGGU, 28 APRIL 2013 | 17:51 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai Kurikulum 2013 yang akan diluncurkan pemerintah pertengahan tahun ini sebagai kurikulum ngawur.

Selain karena prosedur pembuatannya tidak sesuai mekanisme perubahan kurikulum, isinya pun tidak dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis maupun praktis.

"Kurikulum ini hanya dibuat berdasarkan pesanan Wakil Presiden Boediono yang sama sekali tidak paham pendidikan dalam salah satu artikel di media nasional," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti saat dijumpai di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata Jakarta Selatan, Minggu (28/4).


Menurutnya, alasan Kemendikbud bahwa perubahan kurikulum demi memperbaiki generasi muda Indonesia di masa mendatang adalah omong kosong belaka. Justru Kurikulum 2013 memiliki kecenderungan menggeser generasi Indonesia ke depan dari negara kesejahteraan menuju pada neoliberalisasi.

"Seruan untuk membatalkan atau setidaknya menunda pelaksanaan kurikulum baru dari guru besar, pakar pendidikan, dan para guru sama sekali tidak didengar oleh Kemendikbud. Hal ini membuktikan bahwa M. Nuh dan jajarannya benar-benar telah bertindak arogan," jelas Retno.

Retno juga menengarai, Kurikulum 2013 merupakan salah satu proyek bernominal tinggi serta memberi keuntungan materil bagi Kemendikbud seperti halnya Ujian Nasional yang nilai proyeknya mencapai triliunan rupiah.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya