Berita

Kasus Susno Hilangnya Kedaulatan Hukum, SBY Harus Mundur

SABTU, 27 APRIL 2013 | 00:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kegagalan Kejaksaan Agung mengeksekusi Komjen (purn) Susno Duadji semakin menjelaskan bahwa hukum di negeri ini betul-betul sudah amburadul, dan hanya tajam ke bawah tak berdaya menyentuh ke atas. Sementara perlawanan Susno, terlepas dia berada di pihak yang benar atau tidak, yang kemudian faktanya mendapat perlindungan Polri, semakin membuktikan betapa antar aparat hukum negara terjadi konflik terbuka.

Setelah terjadi konflik antara Polri dan TNI dalam kasus Cebongan, kini muncul pertikaian Polri dan Kejaksaan Agung. Semua itu terjadi di hadapan rakyat karena semuanya disiarkan secara terbuka oleh media massa cetak dan televisi.

"Perkara Susno dan Kejaksaan merupakan tontonan hilangnya kedaulatan hukum yang mengenaskan. Hal ini semakin membuktikan betapa Presiden SBY telah benar-benar kehilangan leadership-nya, tidak dihormati oleh jajaran di bawahnya. Yang mengerikan, SBY tidak tahu bahwa dirinya sudah benar-benar dilecehkan para bawahannya," kata Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Adhie M Massardi kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat malam (26/4).

Menurut Jurubicara kepresidenan era Presiden Abdurrahman Wahid itu, kalau SBY sadar akan hal ini tentu dia akan segera mengontak Jaksa Agung dan Kapolri untuk segera menyelesaikan sengketa Polri dan Kejaksaan dalam Susno ini. Bukan membiarkannya disiarkan secara langsung sepanjang hari di televisi.

"Saya tidak tahu bagaimana Istana melihat skandal hukum yang memalukan ini bisa berjalan begitu lama, padahal sejak pagi televisi menyiarkan eksekusi langsung dari lokasi kejadian eksekusi di rumah Susno di Bandung. Dan saya yakin, Polda Jabar tidak akan berani melindungi Susno tanpa persetujuan Kapolri," kata Kordinator Gerakan Indonesia bersih itu.

Jika melihat pertikaian serius dan terbuka antar aparat penegak hukum yang sebelumnya terjadi, antara lain kasus KPK vs Polri, dimana pertikaiannya disaksikan seluruh rakyat Indonesia, maka tak bisa dibantah lagi anggapan bahwa negara ini sudah berada dalam ambang darurat kepemimpinan. Karena itulah kata Adhie, MKRI sudah sampai pada kesimpulan: SBY sudah tidak efektif lagi sebagai pemimpin alias sudah "incapatited".

"Untuk menyelamatkan negeri ini dari kerusakan yang lebih parah, SBY harus mundur," demikian Adhie. [dem]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya