Berita

Politik

Argumen Yusril Soal Eksekusi Susno Menyesatkan

JUMAT, 26 APRIL 2013 | 21:56 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi menilai aneh argumentasi Yusril Ihza Mahendra mengenai tidak bisa dilakukannya eksekusi terhadap Susno Duadji.

Menurut dia, pembelaan karena dalam putusan kasasi Mahkamah Agung terhadap Susno tidak ada kata pemidanaan yang disampaikan Yusril menyesatkan.

"Bukankah di putusan MA terhadap Susno Duaji juga tidak ada kata bebas, atau tidak perlu menjalankan pidana," kata Hendardi kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (26/4).


Dia mengatakan ketiadaan perintah penahanan dalam putusan kasasi MA bukan jadi masalah. Kasasi MA prinsipnya cukup menguatkan keputusan pengadilan tingkat pertama dan banding tanpa harus menyebutkan vonis.

"Kalimat menguatkan dan menerima sudah lebih dari cukup menunjukkan putusan MA. Kecuali putusan MA berbunyi menolak," tegas Hendardi.

Oleh karena itu, lanjut dia, sekalipun langit runtuh, demi keadilan, Susno harus segera dieksekusi.  

Seperti diketahui, Susno divonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan hukuman 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp 200 juta, serta uang pengganti Rp 4 miliar. Susno dinyatakan terbukti bersalah karena menyalahgunakan kewenangan dalam menangani kasus PT Salmah Arowana saat menjabat Kabareskrim.  

Di tingkat banding, Susno kembali dinyatakan bersalah dengan vonis yang sama. Sementara ditingkat kasasi, Mahkamah Agung (MA) kemudian menolak pengajuan kasasi Susno. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya