Berita

INDUSTRI KAESONG/YONHAP

Dunia

Korsel Ajak Korut Dialogkan Industri Kaesong

JUMAT, 26 APRIL 2013 | 11:14 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

Korea Selatan mengusulkan pembicaraan resmi dengan Korea Utara pada Kamis (25/4) terkait dibukanya kembali kawasan industri bersama kedua negara yang berlokasi di kota perbatasan Kaesong, Korut.

Pada awal April, kawasan industri yang didirikan pada tahun 2004 dan memiliki sekitar 123 perusahaan Korea Selatan yang mempekerjakan sekitar 53 ribu pekerja Korea Utara, ini ditutup akibat ketegangan keamanan yang kian meningkat di semenanjung Korea.

"Pemerintah hari ini secara resmi mengusulkan untuk mengadakan pembicaraan antara otoritas Korea Utara dan Selatan untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan yang mempengaruhi para pekerja Kaesong dan untuk menormalkan zona industri Kaesong," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Kim Hyung Suk seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/4).


Hyung Suk menambahkan bahwa pihaknya menuntut Korut untuk meresponnya pada Jumat (26/4) pagi.

Kemarahan Korut yang berbuntut penutupan kawasan industri bersama ini timbul setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat berulang kali meningkatkan latihan militer bersama sejak 1 Maret hingga 30 April 2013.

Hal ini dianggap oleh Korea Utara sebagai bentuk provokasi perang dari AS, termasuk dengan cara mengerahkan pesawat pengebom B-52 sebagai
bentuk pamer kekuatan.

Kawasan Kaesong adalah satu-satunya simbol kerjasama dua Korea yang tidak pernah akur. Kawasan demiliterisasi ini berada di 10 kilometer di sebelah utara Korsel, dan masuk dalam teritorial Korut. Setidaknya terdapat 120 perusahaan besar berdiri di kawasan yang dibuka pada 2004 silam ini.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya