Berita

ilustrasi, Gedung Rubuh

Dunia

Korban Gedung Rubuh Bangladesh Capai 175

JUMAT, 26 APRIL 2013 | 08:29 WIB

Jumlah korban tewas akibat ambruknya pabrik garmen, Rana Plaza, di Dhaka, Bangladesh, menyentuh angka 175 orang dan lebih dari 1.000 orang lainnya dilaporkan mengalami luka parah.

Menurut laporan tim penyelamat, hingga kemarin pagi, diduga masih banyak korban yang terjebak di reruntuhan bangunan itu. Tim penyelamat yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran dan polisi masih terus berusaha mencari korban yang terjebak di dalam reruntuhan.

“Jumlah korban tewas masih bisa naik. Karena kami yakin masih banyak pekerja yang terjebak di balik reruntuhan gedung,” kata polisi wilayah Dhaka Habibur Rahman.


Tim pencari membuat lubang-lubang di reruntuhan beton dengan mesin bor atau tangan kosong, memberikan air dan senter kepada mereka yang masih berada di dalam gedung di dekat Dhaka.

“Saya memberi mereka peluit, air dan senter. Saya mendengar mereka menangis. Kami tidak bisa meninggalkan mereka,” kata petugas pemadam kebakaran Abul Khayer. Operasi penyelamatan masih akan dilanjutkan hingga malam dengan ditemani lampu sorot.

Bencana ini terjadi kurang dari lima bulan setelah sebuah kebakaran pabrik yang menewaskan 112 orang dan menyorot kondisi tidak aman di raksasa industri garmen di negara itu.

Sebelumnya, sudah banyak pekerja yang ragu untuk masuk ke dalam gedung, Rabu pagi (24/4), karena telah muncul retakan-retakan yang begitu besar sehari sebelumnya sehingga menarik perhatian saluran-saluran berita lokal.

Menteri Dalam Negeri Muhiuddin Khan Alamgir mengatakan bahwa gedung naas tersebut telah melanggar aturan pembangunan dan “para pelakunya harus dihukum.”  Kepala polisi lokal Mohammaed Asaduzzaman mengatakan polisi dan Capital Development Authority mengajukan kasus terpisah terhadap pemilik gedung.

Asaduzzaman mengatakan hampir 100 jenazah telah diserahkan kepada keluarga hingga Kamis pagi.

Gedung tersebut memperkerjakan banyak pekerja yang memenuhi permintaan perusahaan tekstil terkenal. Seperti Phantom Apparels Ltd., New Wave Style Ltd., New Wave Bottoms Ltd. Dan New Wave Brothers Ltd., yang membuat baju-baju untuk merek-merek besar seperti The Children’s Place, Dress Barn, dan Primark.
 
Jane Singer, jurubicara untuk The Children’s Place, menyebutkan bahwa merk mereka sedang tidak memproduksi baju di saat gedung tersebut rubuh. Selain itu, Dress Barn mengatakan, mereka sudah tidak lagi membeli baju-baju dari fasilitas itu sejak 2010. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya