Berita

BASUKI T PURNAMA/IST

Politik

Bahaya Biarkan Ahok Bersinggungan dengan Warga

KAMIS, 25 APRIL 2013 | 16:21 WIB | LAPORAN:

Sebagai seorang pejabat publik, Basuki Tjahaja Purnama tidak selayaknya mengeluarkan lontaran yang justru bisa menyinggung perasaan warganya.

Pakar psikologi politik dari dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk mengatakan, stigma komunis yang dialamatkan Soeharto di masa kepemimpinan Orde Baru masih dirasakan banyak masyarakat Indonesia. Sehingga, ketika Basuki menudingkan sebutan itu maka wajar jika  warga Waduk Pluit langsung meradang.

Pria yang disapa Ahok itu sebelumnya menyebut warga yang meminta ganti rugi tanah negara sebagai tindakan komunis. Pernyataan Ahok itu pun dinilai warga Waduk Pluit sudah kelewatan.


"Mungkin karena memang watak Ahok (sebutan Basuki) ceplas ceplos, suka spontan tapi dia harus belajar lebih bijak karena dia pemimpin. Ucapan-ucapan dia seperti itu bikin masyarakat tidak empati lagi," kata Hamdi saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 25/4).

"Biasanya kalau sudah begini Pak Jokowi yang menetralisir," imbuh Hamdi bernada becanda.

Sebetulnya, lanjut Hamdi, Joko Widodo dan Basuki bisa dikatakan duet yang ideal. Basuki yang grasak-grusuk dan cepat marah. Sebaliknya dengan Joko Widodo yang lebih tenang, sejuk dan persuasif. Mungkin karena itulah, Hamdi menengarai Ahok mendapat bagian tugas lebih sering di dalam Balaikota mengikuti rapat-rapat ketimbang blusukan ke kampung-kampung seperti dilakukan Joko Widodo selama ini.

"Lebih bahaya lagi kalau Ahok di lapangan, bersinggungan dengan masyarakat," cetusnya.

Warga sisi utara Waduk Pluit sebelumnya memprotes keras tindakan penggusuran untuk normalisasi waduk. Warga merasa tidak pernah diajak musyawarah mengenai hal tersebut.

"Forum Warga Muara Baru Waduk Pluit kecewa dengan pernyataan Pak Ahok di media. Dia bilang 'yang minta ganti rugi itu komunis'. Pernyataan itu untuk warga bantaran waduk. Kami akan menyikapi itu," ujar Midun, salah satu warga RW 17 Muara Baru Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.[wid] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya