Berita

nasir messi/ist

SISTEM TARIF

Nawir Messi dengan Tegas Mendukung Usul Gus Romli

KAMIS, 25 APRIL 2013 | 09:03 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Beberapa waktu lalu mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli mendadak mengunjungi Pasar Induk Kramat Jati. Kepada para pedagang di sana dia menjelaskan penyebab terjadinya lonjakan harga bawang putih, yakni akibat sistem kuota impor yang tidak transparan dan sangat menguntungkan segelintir importir yang bertindak seperti kartel.

“Saya mendesak pemerintah agar segera mengganti sistem kuota dengan sistem tarif yang lebih transparan. Jika sistem tarif diberlakukan, siapa pun boleh mengimpor. Yang pasti dengan diberlakukannya sistem tarif, harga gula bisa turun dari sekarang Rp 13.000an/kg, menjadi paling mahal hanya Rp 8.000an/kg. Begitu juga dengan harga daging yang sekitar Rp 80.000/kg menjadi Rp 40.000 hingga Rp 50.000/kg,” ungkap Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) yang di kalangan nahdliyin sering disapa Gus Romli ini.

Beberapa hari setelah kunjungan ke Pasar Induk itu, pemerintah mengisyaratkan akan mengganti sistem kuota dengan sistem tarif seperti yang disarankan Rizal Ramli. Sayangnya, sejauh ini belum ada tanda-tanda pemerintah akan menerbitkan peraturan tentang penggantian sistem kuota dengan sistem tarif.


Karena belum juga dilaknsanakan, Rizal Ramli yang sejak beberapa waktu lalu menjadi anggota Tim Panel Ahli Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) kembali mengingatkan pemerintah agar segera merealisasikan sistem tarif itu. Jangan sampai rakyat berpendapat pemerintah hanya bisa mengobral janji-janji tanpa mewujudkannya.

Pandangan Rizal Ramli mengenai sistem kuota yang melahirkan praktik kartel ini disepakati Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Dalam pertemuan dengan Rizal Ramli kemarin (Rabu siang, 24/4), Ketua KPPU Nawir Messi mengatakan pihaknya sependapat dengan Rizal Ramli.

“KPPU punya pemikiran yang sama dengan Pak Rizal Ramli terkait perlunya penggantian sistem kuota impor. Dengan sistem tarif, siapa saja boleh mengimpor, tapi tentu saja tetap harus ada skema perlindungan terhadap konsumen dan tidak mematikan produsen lokal. Benar yang dikatakan Pak Rizal, sistem tarif memungkinkan rakyat membayar harga produk pangan lebih murah dibandingkan sekarang,” demikian Nawir. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya