Berita

Sri Mulyani indrawati/ist

Politik

PKS Tuding KPK Istimewakan Sri Mulyani

RABU, 24 APRIL 2013 | 10:37 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pemeriksaan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati oleh Komisi Pemberantasan (KPK) di Amerika Serikat mendapat kritikan keras dari Partai Keadilan Sejahetrah (PKS).

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al-Muzammil Yusuf mengatakan, KPK telah memberikan keistimewaan kepada Srimulyani yang didatangi KPK di luar negari untuk diperiksa sebagai saksi dalam perkara penyimpangan aliran dana bail out untuk Bank Century.

"Idealnya setiap Warga Negara Indonesia (WNI) dipanggil ke (gedung) KPK. Apalagi ini sehat, kecuali sakit," ujar Muzammil kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (24/4).


Kalau hanya alasan Srimulyani sibuk menjalankan tugasnya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia di AS, semua yang diperiksa oleh KPK kata Muzammil juga mempunyai kesibukan.

"Harus diperlakukan sama dong, kalau (alasan sibuk) itu, semua juga sibuk, maka semuanya harus ditangi ke rumah masing-masing," tandas Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Senin (22/4) lalu, KPK menerbangkan tiga penyidiknya yang bertugas melakukan penyelidikan kepada Srimulyani. Srimulyani diperiksa setelah KPK menetapkan dua tersangka mega skandal bail out Bank Century yang merugikan negara 6,7 triliun itu, yaitu Budi Mulya dan Siti Chalimah Fadjriah. Budi Mulya merupakan mantan Deputi V Bidang Pengawasan Bank Indonesia. Sementara Fadjriah adalah Deputi Bidang IV Pengelolaan Moneter Devisa Bank Indonesia.

KPK akan meminta banyak keterangan dari Sri Mulyani terkait jabatannya ketika itu sebagai Menteri Keuangan dan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada saat pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan Bank Century dari kebangkrutan. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya