Berita

ilustrasi

Nusantara

Ratusan Obat Kecantikan Ilegal dan Berbahaya Ditemukan di Bandung

SENIN, 22 APRIL 2013 | 20:04 WIB | LAPORAN:

Warga Kota Bandung, khususnya ibu-ibu yang biasa memakai kosmetik, harus mewaspadai sejumlah produk yang beredar di pasaran.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandung menemukan ratusan obat kecantikan ilegal di salah satu salon di wilayah Bandung Selatan pada Kamis (18/4). Penggerebekan ini hasil dari operasi yang dilakukan oleh BB POM Bandung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung.

"Kami mendapat laporan ada salah satu salon kecantikan yang menggunakan obat-obatan tanpa sertifikasi dari Badan POM," ujar Kepala BB POM di Bandung, Supriyanto Utomo, dalam jumpa pers di Gedung BPOM, Senin (22/4).


Dalam temuan tersebut didapatkan obat dan kosmetika tanpa izin, seperti Progesteron cream, Testoteron cream, Tationil 600, Essen C, Vit C inj, Face Mask, dan lainnya sejumlah 100 produk. Salah satu krim, dikatakan Supriyanto, berharga Rp 850 ribu.

"Dan itu belum memiliki sertifikasi dari Badan POM. Bisa dibayangkan berapa total nilai seluruhnya," paparnya.

Sementara itu, Kepala BPOM RI, Lucky S. Slamet, menyebutkan, masih beredarnya barang-barang tanpa izin itu dikarenakan permintaan masyarakat yang masih tinggi. Dan modus baru yang dilakukan para pelaku adalah melalui situs jual beli online.

"Keinginan untuk cantik dimanfaatkan pihak tertentu. Dan online ini adalah modus yang baru," imbuhnya.

Maka itu, dirinya mengimbau agar wanita tidak terpengaruh iklan kosmetik yang begitu menggoda. Untuk membedakan mana yang asli dan palsu, ungkap Lucky, dapat dilihat dari komposisi atau produsen di label kemasan obat.

"Bila tidak memiliki registrasi atau notifikasi dari Badan POM, berarti kosmetik itu palsu," tandasnya.

Apabila masyarakat menemukan produksi atau peredaran obat dan makanan ilegal agar melapor ke Layanan Informasi Konsumen di Balai Besar POM di Bandung di nomor 022-4266620. [ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya