Berita

gede pasek/ist

Politik

Nazaruddin Koruptor "Paling Sakti" di Indonesia!

MINGGU, 21 APRIL 2013 | 17:20 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Manuver mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dalam kancah permainan penegak hukum dinilai sebagai koruptor paling sakti di Indonesia. Bahkan ia bisa memainkan isu pesanan apa saja, untuk menggoyang siapa saja.

"Karena itu wajar meski berstatus terpidana, Nazaruddin lebih menikmati suasana Rumh Sakit Abdi Waluyo dibandingkan LP Sukamiskin seperti koruptor lainnya," kata Ketua Komisi III DPR RI Gede Pasek Suardika mencermati rawat inap Nazar yang beberapa kali bersamaan dengan istrinya Neneng di RS Abdi Waluyo, Minggu (21/4).

Pasek mensinyalir bebasnya Nazaruddin mengatur semuanya itu karena memiliki bargaining yang tinggi terhadap kasus yang berbeda.


"Kalau Gayus memang koruptor hebat, tapi Nazar jauh lebih sakti. Ketka terpidaana korupsi sudah hijrah ke LP Sukamiskin dia masih menikmati Cipinang plus RS Abdi Waluyo. Herannya semuanya diam," kata Pasek.

Tidak hanya itu, Nazar kerap dipakai untuk pengeras suara bila ingin memeriksa siapapun.

"Cukup dipanggil KPK, lalu selesai pemeriksaan ada doorstop maka keluarlah nama-nama tertentu untuk kemudian diperiksa. Tidak peduli masuk akal atau tidak," sindirnya.

Tidak hanya itu, kalau Irjen Joko Susilo asetnya diburu sampai ke kolong langit, maka Nazar yang kata pimpinan KPK diduga korupsi melebihi kasus Bank Century itu hanya diamankan saham Garuda saja.

"Puluhan mobil, gedung, rumah yang pernah disampaikan Yulianis dengan data-data ternyata tidak tersentuh. Nazar memang sakti," kata Pasek Suardika.

Pasek meminta agar penegak hukum jajaran Kemenkumham berlaku adil dan tidak diskriminatif.

"Jangan juga menjadikan Nazar sebagai kuda troya untuk menggilas politisi-politisi yang tidak disuka. Bukannya dibawa ke LP Sukamiskin seperti yang lain ehh malah diduga dapat bonus bulan madu di Abdi Waluyo. Ini menyakitkan rasa keadilan," ingatnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya