Berita

pemilu/ist

Politik

Penyelenggara Pemilu Harus Jelaskan ke Rakyat Soal Manipulasi KPU

SABTU, 20 APRIL 2013 | 15:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sidang yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pekan ini dengan kasus dugaan pelanggaran kode etik Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) menguatkan kembali kecurigaan bahwa KPU sudah diintervensi oleh partai parlemen sejak awal.

Dalam agenda sidang perkara yang diajukan fungsionaris sejumlah parpol tak lolos verifikasi KPU dan dipimpin Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie, kemarin, terungkap bukti yang menguatkan dugaan KPU melakukan kecurangan dalam verifikasi parpol.

Beberapa partai yang dinyatakan lolos oleh KPU, ternyata disebut tidak memenuhi syarat untuk menjadi peserta Pemilu 2014. Yang paling mencolok adalah yang terjadi pada empat partai, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar dan Partai Hanura.


Sementara itu, terlepas dari cara bagaimana data verifikasi tersebut terungkap di Sidang DKPP, Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Girindra Sandino, berpandangan agar institusi yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu yaitu KPU, Bawaslu dan DKPP menjelaskan pada masyarakat duduk masalah yang sesungguhnya, berikut fakta otentik yang dapat menyangkal tuduhan tersebut.

"Bila perlu dapat dilakukan bersama dengan penyelenggara dan pengawas pemilu di daerah-daerah yang disebutkan. Langkah ini juga penting untuk kredibilitas parpol-parpol yang disebutkan," ujarnya sebagaimana dalam rilis yang diterima redaksi sesaat lalu, (Sabtu, 20/4).

Girindra juga berharap langkah ini mampu meredam konflik yang terjadi di tiga institrusi penyelenggara pemilu, sehingga tidak menghambat jadual pemilu.

"Dampak relasi konfliktual 3 (tiga) institusi penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), jangan sampai jadi hambatan tahapan jadual pemilu, dan menurunkan kualitas Pemilu 2014," tandasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya