Berita

Ironis, SBY Tinggalkan Warisan Oligarki Politik

JUMAT, 19 APRIL 2013 | 21:41 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pengangkatan Menko Perekonomian Hatta Rajasa sebagai pelaksana tugas menteri keuangan oleh Presiden SBY mengundang tanya. Presiden SBY dinilai sedang membangun kekuatan untuk mengamankan kekuasaan politiknya di balik pengangkatan tersebut.

"Inilah yang disebut oligarki kekuasaan, dimana kekuasaan menumpuk pada satu keluarga atau kelompok. SBY sedang berupaya mencari insentif elektoral lewat kapitalisasi politik," kata analis politik dari Universitas Paramadina, Mohamad Ikhsan Tualeka, Jumat (19/4).

Menurut dia, untuk kepentingan mengamankan kekuasaan politik, SBY sama sekali tak peduli dengan citra buruk menjadikan Hatta yang merupakan ketua umum PAN dan besannya itu rangkap jabatan di kabinet. Kepentingan SBY yang utama bukan lagi citra, tapi bagaimana mengamankan kekuasaan di sisa dan setelah masa pemerintahannya berakhir nanti.


"Pengangkatan Hatta bisa jadi celah menggerogoti citra SBY. Tapi karena sudah kalap atau gelap mata bagaimana cara mengamankan kekuasaan politiknya, SBY perlu mengkondisikan kekuasaan tak terbagi ke orang lain. Kekuasaan didistribusikan ke orang-orang terdekatnya, sekalipun harus rangkap jabatan," kata Ikhsan.

Ikhsan mengingatkan selaku kepala negara dan pemerintahan, SBY harus mengutamakan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga besar atau kelompoknya. Bukan di permukaan tampil santun dan ramah tapi tindakannya keji dan jahat. Jadi mestinya, SBY mempertimbangkan efektivitas kerja kabinet dan kepentingan negara dalam mengangkat menteri keuangan yang baru.

"Sangat ironis, di sisa akhir kekuasaan SBY meninggalkan catatan dan warisan tidak positif bagi demokrasi di Indonesia. SBY mewariskan karetel dan oligarki politik. SBY bukan negarawan," demikian Ikhsan. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya